CHAPTER 24 : Masa Lalu

20 5 0
                                    

Suara tangis bayi pecah dan memenuhi sebuah ruang persalinan yang baru saja mengantarkan seorang bayi lahir ke dunia ini. Seorang bayi perempuan yang terlahir dari rahim seorang ibu. Bayi yang masih suci dan tak ternodai sedikitpun oleh dosa. Siapa sangka bayi itu memiliki suatu hal yang spesial di mata Tuhan maupun malaikat. Tak terkecuali, iblis.

Tangisannya begitu kencang, membuat semua orang tersenyum termasuk malaikat yang mendengar nan jauh di sana. Namun, di dalam kegelapan, ketika suara tangisan itu terdengar begitu menggema dan sangat dekat sehingga membuat siapapun yang mendengar tangisan itu merasa kesal, penuh amarah, serta merasa terancam.

Aku tahu, itu hanya suara tangisan seorang bayi perempuan.

Akan tetapi, kelahirannya tidak diinginkan oleh kaum kegelapan. Bayi perempuan itu telah ditakdirkan untuk menjadi penyelamat kaum manusia dari godaan iblis yang terkutuk dan rupanya berita tentang ramalan itu telah menyebar luas ke penjuru dunia lain termasuk ke telinga seorang raja iblis bernama Allegian.

Ramalan itu menjadi ancaman terbesar bagi kaum iblis.

Allegian kesal, marah, dan ingin melampiaskan emosinya untuk membunuh bayi itu, tetapi dia tidak bisa melakukannya. Dia maupun saudaranya, Cronisiant pun tidak bisa melakukan itu. Akan tetapi, ramalan itu mengatakan bahwa hanya ada satu yang mampu membunuh bayi perempuan itu hanya dalam waktu sekejap.

Ramalan itu menunjukan bahwa seorang Pangeran Iblis lah yang mampu melakukannya, tapi dengan satu syarat. Iblis itu harus melakukannya atas kehendak sendiri.

Kala itu, kerajaan iblis memiliki tiga orang putra. Yang pertama adalah Allegian, yang saat ini menduduki tahta raja setelah kematian ayahnya. Kedua, Cronisiant yang menduduki posisi sebagai penasehat raja. Dan yang terakhir, putra ketiga bernama Barrack. Putra ketiga sering disebut sebagai Pangeran Kegelapan, Putra Kematian, dan masih banyak lagi sebutan untuk dirinya. Semua sebutan itu sebenarnya bertentangan dengan sifat asli Pangeran Iblis ketiga, karena kenyataannya Barrack tidaklah seperti itu.

Dia adalah iblis pembangkang. Kakaknya memanggilnya dengan sebutan Iblis Menyimpang.

Mengapa seperti itu? Karena, Barrack memihak pada kaum malaikat ketimbang dengan ras aslinya sendiri, yaitu Iblis.

Dan sejak mendengar tentang ramalan itu Allegian segera mengetahui bahwa putra iblis yang dimaksud dalam ramalan tersebut adalah adiknya yang paling kecil, yaitu Barrack. Pada awalnya Allegian berpikir bahwa Barrack bisa saja melakukan hal semudah itu dengan kehendak sendiri, jika Allegian menjebaknya.

"Barrack, adikku!" Allegian tersenyum semringah dan merentangan kedua tangannya menyambut kedatangan Barrack yang sudah lama meninggalkan kerajaan.

Yang Allegian tahu, Barrack meninggalkan kerajaan dalam waktu yang cukup lama itu karena membantu urusan mengawasi jalan masuk dan keluarnya para jiwa-jiwa yang ditahan oleh Allegian. Tapi, yang sebenarnya terjadi ialah Barrack membantu mempermudah para malaikat untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang diculik paksa dan tersesat akibat Allegian.

Barrack, dengan wajah datarnya itu melangkah ke arah Allegian dan mau tidak mau masuk ke dalam dekapannya. Allegian menepuk-nepuk punggung Barrack dengan begitu bersahabat, kemudian setelah mereka usai berpelukan--Allegian mulai memikirkan tentang rencana nya agar ramalan itu segera terpenuhi.

Bayi perempuan itu harus menemui ajalnya sebelum dia tumbuh menjadi seorang gadis.

"Aku tahu bahwa selama ini kau menyembunyikan begitu banyak rahasia dariku." Ucap Allegian, masih dengan ketenangan yang terjaga meski hatinya berdesir ingin memberikan ganjaran yang tepat untuk adiknya yang pembangkang ini.

Barrack yang pura-pura seolah tidak terjadi apapun itu hanya bisa menaikan sebelah alisnya, menunggu perkataan selanjutnya dari kakak tertuanya yang tak pernah menganggapnya sebagai seorang iblis murni.

Pure DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang