PROLOG

494 30 2
                                    

"Kau harus membunuh gadis itu, jika kau mau menjadi di akui oleh kaum dan kerajaan kita."

Barrack--salah satu iblis terkuat di antara tiga saudaranya, yaitu Allegian, Cronisiant, dan Barrack. Masing-masing di antara mereka memiliki tugas sendiri terhadap manusia. Dan tugas terberat jatuh pada Barrack yang harus membantai salah satu manusia yang ada di bumi.

Cronisiant tersenyum meremehkan. "Kau menyuruhnya membantai gadis manusia yang ada di bumi? Menginjak semut pun dia enggan, apalagi membunuh seorang manusia!" Ketus Cronisiant yang hanya di balas helaan nafas oleh Barrack.

Barrack adalah keturunan yang paling muda dan terakhir dari kedua saudaranya. Allegian dan Cronisiant tidaklah menyukai adik mereka yang terlalu lemah untuk seukuran putra dari raja iblis. Dan kini Allegian lah yang menduduki takhta setelah musnahnya sang raja.

"Bukankah aku sudah terlahir sebagai iblis murni? Lantas, mengapa aku harus membuktikannya lagi agar bisa di akui?" Kata Barrack setelah sekian lama berdiam diri mendengar celotehan kedua kakaknya.

Allegian menatap tajam ke arah Barrack. Dia duduk di singgasananya yang beralaskan bara api neraka paling panas. Wajahnya sangat menyeramkan ketika menunjukkan betapa marahnya ia saat ini. "Kau menentang kakak tertuamu ini?!"

Barrack dengan wajah datar dan polosnya hanya bisa menggelengkan kepala. "Aku tidak ingin menentang siapa pun. Aku hanya ingin mengeluarkan pendapatku. Apa itu tidak boleh?"

Allegian segera berdiri dari singgasana nya dan menarik kerah baju zirah hitam yang di gunakan oleh Barrack setiap habis bertempur melawan kaumnya. "Kau berani melawanku bahkan melawan kaum mu sendiri! Kau baru saja pulang dari berperang membantu malaikat. Kau pikir aku tidak tahu?!"

Cronisiant menyentuh lengan Allegian yang menggenggam erat kerah baju zirah milik Barrack. "Jangan sekarang, All. Jangan bahas itu. Bahas masalah pembantaian ini terlebih dahulu."

"Kalau memang aku ingin membela para malaikat, memangnya kenapa?" Ungkap Barrack secara langsung dan membuat desiran emosi di dalam diri Allegian bertambah.

Allegian mendengus kesal sembari mencengkeram lebih erat. "Akan ku buat kau menyesal!"

Barrack tersenyum miring. Senyuman miring yang sama sekali tidak menunjukkan ketakutan. "Aku tidak tahu mengapa kau sangat membenciku. Aku juga tidak paham kenapa naluriku lebih memilih malaikat ketimbang kaum ku sendiri. Dan itu artinya," Barrack menyentuh pergelangan tangan Allegian yang berada di kerah baju zirahnya. "Aku tidak akan melakukan pembantaian untuk membuktikan apa pun!" Bisik Barrack.

Allegian langsung melayangkan pukulan mentah tepat di wajah tampan Barrack.

Barrack terpental jauh. Terseret di tanah panas berapi yang menjadi alas kerajaan iblis tersebut. Uap menguar lewat segala sisi tubuhnya yang terbaring. Barrack menghela nafas. Sepertinya saat ini akan berakhir lebih buruk dari kemarin.

Allegian kalap dan menyeret tubuh adiknya itu hingga ke gerbang meskipun Cronisiant sudah berseru agar berhenti. Tetapi, Allegian terlihat begitu marah dan untuk yang terakhir kalinya ia menarik leher Barrack agar bisa melihat wajahnya secara langsung.

"Aku, Allegian, putra pertama dari Raja iblis Orvan akan mengusirmu, mengucilkanmu dari kaummu sendiri, dan tidak di perkenankan untuk kembali menjadi bagian dari kaum iblis!" Desis Allegian di hadapan wajah Barrack.

Barrack hanya memasang senyuman getir. "Bukankah kau sudah mengucilkanku sejak awal?"

Tibalah Allegian di puncak kemarahannya dan langsung melemparkan tubuh Barrack melewati gerbang yang menyajikan lubang hitam besar.

Lubang hitam besar yang akan mengantarkan Barrack ke titik paling bawah dari segala kehidupan.

Yaitu, bumi. Tempat kehidupan yang sebenarnya.

¤~~~<《COOMINGSOON》>~~~¤

CHAPTER 1 BAKAL DI PUBLISH DI WAKTU YANG TEPAT! TUNGGU KELANJUTANNYA YA!

Pure DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang