Pertahanan Devian

735 124 0
                                    

Jam kosong kali ini Clarie akan menyempatkan waktu untuk belajar di perpustakaan. Percuma saja kalau belajar di kelas. Anak anaknya nggak waras semua.

"Lo mau ikut ke perpus nggak?" Tanya Clarie pada Melda yang sedang menyandarkan kepala di atas meja.

"Skip.. gue ngantuk.."

"Yaelah baru diajak belajar aja alesan lo ngantuk."

"Aaa.. nyamannya tidur.."

Clarie menggelengkan kepalanya karena kelakuan Melda. Nggak masalah kalau dia sendiri yang akan belajar di perpustakaan asalkan keadaan tenang dan damai sentosa.

Saat akan melewati kelas Xll - A, Clarie menghentikan langkahnya dan mentap keadaan kelas melalui jendela.

"Kelasnya anak pinter.." gumam Clarie setelah melihat Devian dan Lando sedang sibuk dengan dunia mereka sendiri.

Tidak seperti di kelasnya yang ramai, kelas Xll - A lebih damai karena sebagian besar anak disana lebih memilih belajar kelompok maupun belajar mandiri.

Clarie membulatkan matanya setelah melihat Devian akan keluar dari kelas. Jangan sampai dia tau kalau Clarie berada disana. Bisa bisa malah mendapat pertanyaan kemana dia menghilang. Lalu ancaman orangtuanya akan keluar dari mulut Devian, Mau jawab apa dia?

Clarie langsung mempercepat langkah kaki setelah Devian sampai di ambang pintu kelas. Dan hal yang Clarie takutkan terjadi juga. Devian terlihat berjalan santai mengikutinya di belakang.

Mampus.. ngapain sih ngikutin gue terus..

Clarie menghentikan langkah kakinya kemudian berbalik badan memberanikan diri untuk menghampiri Devian.

"Lo ngapain ngikutin gue?"

"Sejak kapan?"

"Barusan."

Tangan Devian dengan perlahan memegang kedua bahu Clarie dan menyingkirkan cewek itu agar tidak menghalangi jalan. "Gue nggak ngikutin lo, gue mau ke perpus."

Clarie menggigit bibir bawahnya menahan malu. tujuan mereka ternyata sama di perpustakaan.

"Jangan kalah Clarie! Keluarkan muka tebal lo!" ucap Clarie sambil menepuk-nepuk kedua pipinya. ia harus bisa belajar di perpustakaan dan melupakan kalau disana ada Devian juga.

Setelah Devian masuk duluan kedalam perpus, Clarie baru berani menyembulkan kepalanya kedalam ruangan untuk mencari tempat duduk yang sepi.

Kedua matanya berbinar saat menemukan tempat duduk kosong di pojokan. Lumayan buat belajar sebentar.

Baru juga 5 menitan Clarie fokus membaca. suara-suara yang berasal dari cewek genit membuat konsentrasinya cepat menghilang. Clarie menahan emosi saat melihat Devian duduk lurus menghadapnya di kelilingi cewek-cewek berisik tadi.

Cemburu?

Oh tidak..

Ia hanya merasa terganggu. Apalagi setelah Devian menatap lurus kedepan dan matanya beradu pandang. Kalau niatnya mau belajar ya sudah fokus. kenapa harus menatapnya seakan dia seperti pengawas ujian.

"Hai.." sapa 2 anak cowok yang berdiri di sebelah langsung membuat Clarie sadar.

Kalau dilihat dari wajah mereka yang tidak asing, bisa Clarie ingat dia seorang ketua Osis yang di kenal sebagai playboy Athens, walaupun tingkatannya masih di bawah Lando. dan yang satunya lagi seorang anggota club basket biasa.

"Gue gabung disini ya, nggak ada tempat soalnya." ucap ketos dengan ramah.

Clarie tau mereka berdua ada maksud mendekati dirinya, tapi karena moodnya juga sedang jelek jadi ia biarkan saja.

Family Project [End-Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang