Tantangan atau Jebakan

583 113 0
                                    

Setiap Jam Kosong adalah surga anak SMA. Mau ngapain saja terserah asal tidak membuat keributan di sekolah. Dan jam kosong di pertengahan jam pelajaran menandakan pasukan Athens siap menyerbu kantin.

Melda dan Clarie langsung berlari menuju jalan tikus yang sangat jarang dilewati. apalagi untuk badan yang lebar depan, belakang dan samping, di harapkan jangan pernah melewati jalur menyesatkan ini agar tidak tersangkut di antara himpitan gedung sekolah dan tembok pembatas sekolah.

Jangan tanya sempitnya seperti apa, tapi lihatlah kedua elastic girl yang berjalan miring seperti maling hanya demi kantin.

Setelah mereka berdua sampai di kantin yang sudah mulai ramai, membagi tugas adalah hal yang harus di utamakan.

"Melda! lo cari tempat! gue pesen makan!" Perintah Clarie langsung disambut anggukan dari Melda.

Antrian panjang untuk memesan bakso membuat Clarie langsung memutar otaknya mencari jalan pintas.

"Aduh..Perut gue udah mulai magh, pliss gue belom sarapan, boleh duluan nggak?" Clarie mulai menjalankan rencana A+.

Dengan rasa iba mereka yang masih mengantri mulai mundur mendahulukan Clarie. siapa sih yang bisa menahan pesona Clarie?

"Licik banget si Cabe tua ini." Sindir Veren yang mengantri di jalur sebelahnya. Clarie memasang senyum manisnya.

"Sesama Cabe nggak boleh iri ya, makanya pake otak kalo mau nyaingin gue. dan lo Cabe busuk nggak laku di pasaran, harusnya tau tata krama berbicara dengan yang lebih tua, Sekolah Paud dulu gih." Balas Clarie sambil melambaikan tangan pada Veren yang pernah menyeretnya ke ruang BK setelah ribut di toilet.

Clarie mencari tempat duduk yang sudah ditempati Melda. Oke ketemu di tempat paling pojok bersama dua cecunguk yang selalu ketemu di kantin. Siapa lagi kalau bukan Devian dan Lando.

"Clariee..Ayo sini.." Lando melambaikan tangan setelah melihat Clarie berjalan mendekat.

"Jelaskan kenapa lo lo di meja gue." Ucap Clarie Sambil menunjuk pada Devian dan Lando bergantian.

"Karena gue sahabat Suami lo." Jawab Lando tanpa saringan membuat Devian dan Clarie menatap Lando dengan tatapan membunuh.

"Mulut lo ya Lan." Balas Clarie sambil mencubit lengan Lando.

"Dev, bini lo galak." Goda Lando membuat Clarie melotot padanya.

Pesanan mereka berempat akhirnya datang bersamaan. Clarie jadi ingat tadi bertemu Veren pacar Ketua Osis yang punya dendam kesumat pada dirinya.

"Mel..tadi gue disindir pacarnya Ketua Osis lagi." Ucap Clarie membuat Melda menghentikan makannya.

"Terus lo gimana?" Tanya Melda penasaran.

"Gue balik sindirlah.. gila seorang Clarie masa kalah urusan sindir menyindir." Jawab Clarie penuh percaya diri.

"Nggak tau lagi deh, mulut bini lo kaya sambel rujak, Pedes." bisik Lando pada Devian membuat kedua cowok itu terkekeh pelan.

"Tapi ada yang mau gue tanyain ke kalian."
Kata Clarie membuat mereka terdiam. menerka nerka pertanyaan apa yang akan keluar dari mulut Clarie.

"Apa yang kalian sembunyikan selama gue nggak masuk sekolah? Keluarnya Ketua Osis dan temennya gara gara masalah gue kan?"  Lanjut Clarie.

Kali ini mereka bertiga yang terdiam, Akhirnya hari ini datang, untuk membahas hal yang memang mereka bertiga sembunyikan.

Mereka bertiga saling pandang seakan saling memberi kode.

"Oke, gue tunggu ada yang jelasin aja." Jawab Clarie kembali memakan nasi gorengnya.

Melda menarik nafasnya dalam dalam. lalu menggenggam tangan Clarie.

Family Project [End-Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang