Jam 8 Malam, Clarie merasa perutnya mulai lapar. tapi hatinya menolak untuk keluar kalau nanti ketemu Devian.
Pintu kamar Clarie di ketuk beberapa kali. antara itu Mamanya atau Devian yang mengetuk.
"Siapa?"
"Clarie, ayo buka pintunya, aku buatin makan buat kamu."
Itu suara Devian. Gadis itu mendecak kesal. andai itu Mamanya yang bawa, pasti Clarie memilih keluar daripada kelaparan.
Tapi dia butuh makaann..
"ehem, taruh di depan aja!"
Clarie turun dari kasurnya dan mendekati pintu kamar dengan hati hati. gadis itu mengintip ada nampan berisi makanan dari celah bawah pintu. tidak ada kaki juga tandanya Devian sudah pergi.
Clarie membuka pintu kamarnya dan membawa nampan berisi Makanan itu kedalam.
Brak!
Pintu kamarnya menutup sendiri. dengan perlahan Clarie menoleh kebelakang sudah ada Devian bersandar di pintu membawa kunci kamarnya tersenyum penuh kemenangan.
Clarie mendengus kesal lalu memilih duduk. kali ini kalah oleh pancingan Devian. tidak tidak ia kalah cerdik dari Devian.
"Mau mastiin gue makan doang kan?" Ucap Clarie lalu mulai bersiap memakan makanan dari Devian.
"Awas lo, kalo ada racun."
1 suap sudah masuk kedalam mulutnya.
Enak..
Iya lebih enak dari Mamanya..
Devian tersenyum melihat Clarie menyukai masakannya. ia mendekati Clarie lalu duduk di depan gadis itu, menontonnya makan.
"Maaf.."
Clarie terdiam lalu menatap Devian yang terlihat bersalah.
"Tadi, Mama baru ngasih kabar Brigitta di pindahkan di sekolah kita, dan pindah di rumah."
"Oh," Balas Clarie acuh.
"Ada masalah di keluarganya, dia hampir di aniaya oleh saudara tirinya."
Tidak ada jawaban dari Clarie seakan penjelasan Devian hanya dongeng sebelum tidur.
"Bagus dong dia pindah di sekolah, terus tinggal di rumah lo."
"Clarie.."
"Oke, Pak Dev makasih makanannya, silahkan keluar dan pulang ke rumah."
Clarie menarik tangan Devian lalu mendorongnya keluar.
Devian menatap Clarie tajam dan membawa Clarie untuk duduk di pangkuannya. kedua tangan Devian mengeratkan pelukannya di tubuh Clarie.
"Devian! Kesempatan lo!"
"Apa? kan sudah sah."
Devian kembali tersenyum membuat Clarie langsung membuang mukanya. ia tidak mau kalah dari perlakuan Devian yang tiba tiba bisa menyihirnya untuk luluh.
"Sudah di maafkan?"
"Nggak, ngapain maafin lo."
"Clarissa.."
Clarie tidak kuat, ia tidak kuat ingin membalas pelukan Devian.
"Awas lo di sekolah deket itu sama tuyul"
Devian tertawa melihat Clarie kembali mengomel dan membalas pelukannya.
"Iya Nyonya muda Adhinatha.."
Clarie suka panggilan itu keluar dari mulut Devian. ia menatap wajah tampan Devian, matanya yang bulat indah, hidung mancung, bibir tipis yang sering menciumnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/229255698-288-k392645.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Project [End-Completed]
Ficção AdolescenteSudah End Sebelum membaca, Mbak Kuachi cuma mau bilang, kalau tidak suka dengan visual tokohnya, tolong lewati saja temen temen, kalian berhak membayangkan siapa saja.💜♥️ Terimakasih.. 🌼🌼🌼🌼🌼 Perjodohan? Iya.. Masih seko...