Sandiwara

658 124 1
                                    

Acara pertunangan yang diadakan oleh kedua belah pihak secara diam diam akhirnya berjalan lancar.

Kini tiba saatnya pemasangan cincin Clarie dan Devian. mereka berdua saling berhadapan dan saling menatap lama tanpa ekspresi. bisa dibayangkan? dua sejoli yang harusnya berbahagia karena bertunangan, mereka datar datar saja.

Semakin lama menatap Devian membuat Clarie salah tingkah. kalau mau jujur nih, hari ini Devian yang memakai setelan tuxedo, tak lupa dengan dasi kupunya membuat jantungnya berdetak liar.

Devian memakaikan cincin pada jari manis Clarie sebelah kiri.

"kegedean." bisik Clarie menahan tawanya. Devian kembali mencoba cincin yang satunya, sama besarnya.

Kini giliran Clarie memakaikan cincin di jari Devian. ya gusti.. cuma nyangkut di tengah doang. Clarie sekuat tenaga menahan tawa melihat cincin yang di pakai Devian.

Ini yang beli cincin siapa coba? pesta gede gedean. orang orang yang dateng bukan sembarangan. malah cincin nggak ada benernya.

Suara tepuk tangan yang meriah menggema di aula gedung ini. Devian maupun Clarie akhirnya tersenyum dengan terpaksa dihadapan para tamu undangan.

"Ayo tunjukan jari kalian yang memakai cincin lalu hadap kesini." ucap sang fotgrafer.

Baru Devian akan mengangkat tangannya, Clarie langsung mencegah dengan menggandeng Devian manja.

"Foto gini aja ya,," ucap Clarie yang bersandar di bahu Devian dengan senyum sumringah yang dibuat buat.

Sang fotografer akhirnya menurut. lagian siapa yang mauu??? Foto cincin nyangkut ditengah bukan jadi kenangan malah jadi aib.

Pesta kembali berlanjut, Devian maupun Clarie memilih untuk minum jus dan memakan beberapa kue. Mereka berdua tidak bisa kabur darimanapun. Jadi mereka mencoba menikmati acara malam ini sembari memikirkan cara untuk membatalkan.

"Gilaaaa.. pasangan most wanted Athens akhirnya bersatu.." seru Lando tiba tiba muncul bersama Melda sambil bertepuk tangan meriah.

Clarie yang mendengarnya sampai tersedak jus yang ia minum.

"Kalian berdua kenapa sampe sini?!" semprot Clarie. harusnya pertunangan ini rahasia, malah kedua temannya datang jadi kompor.

"Orang tua kalian yang ngundang dong.." sahut Lando bangga.

Oh please.. Devian maupun Clarie merasa frustasi mendengar jawaban mereka.

"Anak Athens cuma kalian kan?" tanya Devian.

"Kayanya sih iya, gue nggak liat anak Athens disini." jawab Melda sambil mengedarkan pandangannya memastikan kalau anak Athens hanya mereka.

Devian dan Clarie bisa bernafas lega. setidaknya selicin licinnya mulut tukang gosip Lando yang nyablak layaknya emak emak komplek beli sayuran. ia masih bisa membedakan mana yang rahasia dan mana yang bukan. kalau Melda, Clarie percaya 100% nggak akan bocor.

"Sahabat gue akhirnya melepas status homonya.. gue bersyukur lo di pertemukan dengan marimar yang cantik jelita dan mau nerima lo apa adanya..seperti telenovela yang indah pada jamannya." ucap Lando sambil merentangkan kedua tangannya.

"Hiperbola banget astaga.." jawab Clarie.

"Gue panggil satpam ya." ancam Devian.

"Aish..baper banget lo Dev baru juga tunangan, eh coba gue liat cincin lo.." lando meraih tangan Devian dan tawanya meledak.

"Cincin lo ketuker sama Clarie? astaga.. cincin mahal gini nyangkut di tengah doang."

Clarie akhirnya bisa tertawa lepas setelah menahan adegan tukar cincin yang tadi ia lakukan. Melda sampai memukul meja beberapa kali saking gemasnya.

Family Project [End-Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang