Not a Princess

484 83 0
                                    

Sore hari, Lando sudah sampai di depan rumah Melda, ia menatap lurus kedepan rumah sederhana yang menjadi pelindung kehidupan Melda.

Lando berjalan mendekat setelah melihat Mama Melda baru pulang dari tempat kerjanya.

"Sore Tante, Saya Lando.." Sapa Lando membuat wanita paruh baya itu menoleh dan tersenyum pada Lando.

"Temen Melda nak?"

"Iya Tante.."

"Melda belum pulang, mau menunggu kedalam dulu?"

Lando mengangguk dan mengikuti Mama Melda yang sangat ramah dengan wajah lelahnya yang terlihat tegar.

Kalau dipikir pikir, sifatnya berbanding terbalik dengan Melda.

Lando masuk kedalam dan memperhatikan setiap sudut ruangan penuh dengan foto Melda dari kecil hingga sekarang.

Lando terkekeh melihat foto Melda saat kecil dengan pipi besarnya, sangat menggemaskan.

Pandangannya beralih pada foto Clarie dan Melda saat SMP. Lando akui Clarie sangat cantik dari dulu. tapi baginya Melda nggak kalah manisnya kok.

Mama Melda keluar membawakan minuman untuk Lando.

"Kamu teman satu kelasnya Melda?"

"Oh nggak Tante, tapi kita deket sama Clarie juga."

"Aah, Clarie anak manis itu sekarang jarang main kesini, kata Melda dia sudah menikah."

"Iya Tante,,"

Mama Melda tersenyum kemudian menatap Lando penuh arti.

"Kamu mau bertemu Melda atau ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan?"

Lando tersentak kaget karena Mama Melda bisa membaca maksud Lando untuk menemuinya. Dan ia merasa terlalu cepat untuk langsung membahas inti dari pertemuan ini.

Jadilah cowok gentle Orlando..

Lando meminum teh hangat buatan Mama Melda lalu menatap Mama Melda dengan serius.

"Tante, maksud saya datang kesini untuk melamar Melda."

Mama Melda tersenyum, Lando sedikit takut juga dengan perilaku Mama Melda. ia takut dibalik senyuman ramahnya tiba tiba keluar kata kata untuk menjauhi Melda.

"Sudah bicara dengan Melda?"

"Belum Tante, saya sering menyatakan perasaan saya pada Melda, dia saja nggak percaya."

Kembali Mama Melda hanya tersenyum. kedua tangannya bergerak perlahan lalu menggenggam tangan Lando.

"Tante terima niat baik kamu untuk melamar Melda, tapi semua keputusan ada pada diri Melda sendiri. dan kamu nak, harus bisa meyakinkan Melda, dia anak yang susah di atur dan dia.. galak."

"Bener Tante, Melda memang galak banget." Lando sangat setuju kalau masalah ini.

Ponsel Lando berdering, ada nama Clarie tertera di layarnya.

"Tante, sebentar ya.." Pamit Lando lalu keluar rumah dan menerima telpon Clarie.

Lando :"Kenapa nelpon gue? bapak Dev kemana?"

Clarie :" Mak lo Bapak Dev!! Lo dimana hah? Melda di bawa bapaknya pergi! ini gue sama Devian lagi kejar, batal ke Rumah Sakit gue!"

Lando "Arah mana? gue di rumah Melda."

Clarie :" Ee..nggak tau gue, Dev arah mana ini?"

Family Project [End-Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang