Melda menatap Lando dengan tajam dan saling menunggu kata kata yang keluar dari mulut mereka. hanya ada suara ombak dan angin kencang yang menemani mereka.
"Lo mau bilang sesuatu ke gue?" Lando mulai memancing.
Kaki Melda gerak gerak gugup menciptakan bunyi yang mengganggu.
"Melda, ngomong dong.." Lando mulai tidak sabar.
"Gu..gue.."
"Iya gue..? " Lando mengulang dengan pelan dan mendekatkan telinganya pada Melda.
"Gue suka lo! puas lo! ya sorry semalam gue nggak mikir saat buat keputusan! dan lo bodoh banget sih! mau kerja aja demi gue!" Teriak Melda tepat di telinga Lando.
Nafas melda memburu, dadanya naik turun menahan emosi. ada perasaan lega juga dalam hatinya setelah mengatakan yang sebenarnya pada Lando.
Senyuman Lando melebar memperlihatkan deretan gigi rapi dan lesung pipi yang menawan.
"Tunggu gue 3-4 tahun lagi.." Ucap Lando dengan semangat.
"Nunggu apa?"
"3-4 tahun lagi, kita menikah, gue mau menabung dari hasil kerja gue."
"Lo nggak kuliah dong?!"
"Gue tetep kuliah Melda, gue selalu ambil kelas sore."
Melda tertawa lebar lalu berjalan untuk memeluk Lando. entah rasanya sangat lama sekali ia tidak merasakan senang tanpa ada rasa beban.
"Gue akan tunggu lo.." bisik Melda membuat Lando semakin mempererat pelukannya pada Melda dan membawa tubuh gadis itu berputar layaknya anak kecil.
Mendengar tawa bahagia dari Melda maupun Lando menarik perhatian Clarie dan Devian yang sedang menikmati kelapa muda di bawah payung.
"Berhasil nggak Dev?" Tanya Clarie tanpa mengalihkan tatapannya pada matahari yang mulai memerah menuju cakrawala.
"Paling berhasil.. tunggu kabar aja.."
"Aaahh.. akhirnya.." Clarie menyandarkan kepalanya pada bahu Devian. rasa lega juga dirasakan dirinya.
Karena apa? bagi Clarie menyatukan Melda dan Lando itu sesulit mengerjakan soal Matematika Pak Andreas.
🌼🌼🌼🌼🌼🤵👰🌼🌼🌼🌼🌼
Hari bahagia Orlando & Imelda..
4 tahun sudah Melda menunggu momen bahagia ini bersama Lando. ia tersenyum melihat wajah dirinya yang sudah cantik dengan polesan make up dan gaun putih melekat pada tubuhnya.
Pintu ruangan pengantin wanita terbuka dengan pelan. lalu muncul Clarie dengan tubuhnya yang tidak sekecil dulu. sekarang sudah lebih berisi. apalagi setelah melahirkan.
"Auntie Melda.." Ucap Clarie sambil bertingkah seperti anak kecil dan memeluk Melda dari belakang.
"Diem lo, deg deg an gue.." Melda merasakan dingin pada tangannya.
"Alah, bentar lagi juga mau jadi istri Bapak Lando."
"Mungkin kaya gini ya.. yang lo rasain pas nikah sama Devian."
Clarie memutar bola matanya jengah.
"Posisi lo sama gue beda, kalo gue kan Nikah nggak ada persiapan apapun, malah gue kira bakal nikah sama Om botak. emang sialan itu Pak Dev."
Melda tertawa mengingat kacaunya pernikahan Clarie dengan adegan pengantin wanita yang kabur hingga tersandung di depan orang orang. momen yang sangat lucu untuk diabadikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Project [End-Completed]
Teen FictionSudah End Sebelum membaca, Mbak Kuachi cuma mau bilang, kalau tidak suka dengan visual tokohnya, tolong lewati saja temen temen, kalian berhak membayangkan siapa saja.💜♥️ Terimakasih.. 🌼🌼🌼🌼🌼 Perjodohan? Iya.. Masih seko...