Ujian Semester

559 106 0
                                    

Ujian Semester Athens tiba pada hari ini. Semangat Clarie dan Melda untuk mendapat liburan gratis dari Pak Bos Devian semakin meningkat.

Walaupun tersisa sedikit waktu sebelum ujian pun mereka tetap belajar mengingat semua yang mereka pelajari.

"Sst..liat tingkah tunangan lo gatel aja sama cewek." Bisik Melda setelah memberi kode Clarie untuk menoleh ke kelas Xll-A. dimana banyak sekali yang merubung Devian maupun Lando.

"Alah..paling mereka minta di ajarin, kita kan kelas VIP, mereka sendiri dateng ke rumah." Jawab Clarie dengan santai.

"Iya juga, dapet liburan gratis pula." Senyum Melda merekah membayangkan liburan ke Bali dengan gratis.

"Iya, asal nilai kita diatas 7, inget lo jangan ngitung kancing lagi." Sindir Clarie membuat Melda mengerucutkan bibirnya.

Ujian kali ini tidak ada lagi menghitung kancing baju maupun tebak tebakan. harus benar benar dari otak sendiri.

                    🌼🌼🌼🌼🌼

Setelah ujian hari pertama selesai mereka berempat kini sudah berkumpul kembali di rumah Clarie.

"Gimana Ujian Kalian?" Tanya Lando.

Melda maupun Clarie tak menggerakkan mulutnya sama sekali untuk menjawab pertanyaan Lando. Penampakan mereka lebih tepat seperti mayat hidup yang sedang belajar.

"Gue..Kimia nggak bisa ngerjain no 32." Jawab Clarie dengan tatapan kosong seakan dunianya berubah gara gara satu nomor.

"Matematika gue nomor 5,6,7,8,9 ngitung kancing.." Ucap Melda menyenderkan kepalanya diatas meja dengan lemas.

"Yaelah, yakin dong kalian bisa, paling juga beberapa nomer, semangat belajar dong.. mau ke bali nggak?" Lando mulai memancing semangat kedua Murid nya dengan liburan gratis.

"Yaa.. ya.. gue semangat.." Balas Melda mulai membuka buku sejarah untuk mengahafal berbaris baris kata.

Sedangkan Clarie sendiri masih bertahan dengan wajah zombienya.

"Ayo dong, semangat.. mumpung Pak Bos Devian belum berubah pikiran." Lando mulai gemas dengan Clarie yang lemas tanpa semangat belajar.

Lando menyenggol lengan Devian memberi kode untuk memberi semangat Clarie.

Devian langsung menutup bukunya dan mendekati wajah Clarie yang masih bengong menatap lurus kedepan hingga hidung mereka bersentuhan beberapa detik.

"Devian Mesum..!!!! Gue cuci otak lo pake sabun biar waras!!" Clarie mendorong Devian hingga terjungkal.

Kedua cowok itu mengelus dada mereka dengan lega setelah melihat Clarie mengamuk. Artinya dia belum kesurupan.

Dengan perasaan dongkol Clarie mulai membuka buku Fisika dan mencoba mengerjakan beberapa soal latihan sendiri. Baru beberapa menit saja mencoret coret buku dengan hasil yang tidak ada di pilihan  jawaban. Clarie berpindah duduknya kesebelah Devian dengan raut wajah kesal.

"Ajarin gue yang ini." Clarie menunjukkan soal yang benar benar membuatnya buntu.

Devian mengamati hasil coretan Clarie lalu membenarkan jawaban akhirnya.

"Sejak kapan empat di bagi dua hasilnya satu." Cibir Devian membuat Clarie semakin kesal.

"Tau! tangan gue yang ngerjain." Balasnya tidak mau mengalah.

"Lo ngapain duduk di sebelah gue?" Tanya Devian, membuat Clarie gemas dan ingin mencakar muka datarnya.

Yang peka dong Dev, Clarie pindah duduk pasti minta di ajarin dong. Baru kemarin kemarin Sikapnya manis banget. Hari ini kembali ke Devian yang sebenarnya. Sungguh ironis hidupmu Clarie.

Family Project [End-Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang