Lo pinter Lo selamat

619 124 5
                                    

"Nggak usah sok cantik lo!"

Clarie tersenyum lalu menghempaskan tangan gadis itu dengan kasar. ia melihat nama di seragam sekolah gadis itu bernama Veren Fellicia kelas sepuluh. dan Clarie sering melihatnya di perpustakaan.

"Kalo emang gue cantik, kenapa lo nggak terima." Clarie mulai menebar api di sekelilingnya.

"Anak Athens juga tau lo lacur! dari pacar gue terus lo merambat ke Devian! Lando! modal tampang doang, cuma beraninya jual tubuh! murahan banget!"

Clarie mulai naik pitam wajahnya datar namun kedua tangannya mengepal kuat.

"Kenapa lo diem? Bener kan?" ucap gadis itu merasa menang.

Clarie menarik nafasnya dalam dalam agar emosi nya bisa kembali stabil.

"Oh..mereka berdua sendiri yang dateng ke gue. kalo lo nggak mampu jagain mata pacar lo, kandang aja dirumah. dan lo bocah kutu buku yang baru baru ini jadi cabe busuk, lo fitnah gue jual tubuh, lo mau tes keperawanan sama gue? Ayo ke rumah sakit sekalian anak anak Athens bawa biar jadi saksi."

Gadis bernama Veren yang tadinya berwajah beringas kini merasa malu karena di tonton banyak siswa.

"Kalian berdua ikut Bapak ke ruang BK." ucap Pak Santo selaku guru BK di Athens yang tiba tiba datang.

Clarie maupun Veren menurut kemudian berjalan mengikuti Pak Santo menuju ruang BK.

"Dev Dev, bini lo masuk BK bareng cewek." Ucap Lando yang tak sengaja melihat Clarie berjalan masuk kedalam ruang BK.

"Mulut lo!" Devian tak terima Clarie di sebut sebagai istrinya terus.

"Gue cari info dulu ah.." Lando meninggalkan Devian dan mencari info dari siswi yang menonton pertengkaran Clarie.

                 🌼🌼🌼🌼🌼

Setelah keluar dari ruang BK Clarie menjadi diam, termasuk diam pada Melda. Ulangan fisika kali ini juga ia menjadi tidak fokus karena risih dengan bajunya yang basah.

Karena pertengkaran di toilet, Clarie langsung mendapat peringatan dari guru BK. walaupun lebih berat Veren karena dia yang memulai pertengkaran. tapi catatan di BK juga mempengaruhi nilai sikap saat kelulusan. untung saja pihak Orang tua tidak di panggil juga, jangan sampai Papanya tau hal ini. bisa langsung di nikahkan dengan Om botak duda anak 5 teman papanya.

Setelah selesai mengerjakan Clarie mengumpulkan lembar jawaban ulangan ke depan.

"Clarissa, setelah pulang kamu ke ruangan pak Gilbert dulu ya." ucap Bu Hana, guru yang mengajar Fisika di kelas duabelas.

"Ada apa ya bu?"  tanya Clarie menjadi waspada.

"Datang saja, ibu hanya menyampaikan pesan dari Pak Gilbert."

Clarie mengangguk pelan.

Setelah bel pulang berbunyi Clarie bersiap siap keluar kelas paling akhir. Melda mendekat lalu duduk di depannya.

"Lo nggak mau cerita sama gue nih?"

"Nanti aja gue telpon Melda, karena ada banyak pertanyaan buat lo juga. gue pergi dulu ya, di panggil Pak Gilbert sekarang."

"Ngapain di panggil Pak Gilbert? lo nggak ada masalah sama wali kelas kan?"

Clarie menggelengkan kepalanya kemudian pergi meninggalkan Melda dan masuk kedalam ruang guru menemui Pak Gilbert.

"Siang Pak Gilbert, Bapak manggil saya?"

Pak Gilbert tersenyum lalu mengangguk pelan.

"Silahkan duduk Clarissa.."

Family Project [End-Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang