Nyonya muda Adhinata

609 94 1
                                    

Satu bulan penuh Clarie benar benar diam dan lebih suka menyendiri di kamar, ia bahkan sering tidak masuk sekolah dan terancam DO. kalau Devian tidak membujuk kepala sekolah dia pasti sudah keluar.

Devian, Melda, Lando dan orangtua mereka juga sudah sering membujuk untuk keluar kamar.

"Clarie,, sayang, ada Devian datang." Suara Papa Mario terdengar dari dalam kamar. Clarie yang sedang bermain game tidak mau menggubrisnya.

"Siapa itu Devian, pemulung dari mana?! suruh pulang aja!"

"Kamu mau ujian, biarin Devian yang ngajarin kamu ya.."

Clarie melempar bukunya ke pintu membuat Devian dan Papa Mario terkejut.

"Cari guru privat lain!"

"Yaudah kalo kamu nggak mau, Papa nikahin sama Om botak."

Clarie berjalan dengan cepat kearah pintu lalu menggebraknya.

"Mau nikah sama Om botak terserah!! Kirim itu surat cerai ke mantan suami!! biar bisa nikah sama tuyulnya!!"

Clarie kembali ke kasur dan menggulung tubuhnya dengan selimut. tidak mau lagi mendengar omelan apapun dari Papanya.

Sementara itu Devian tersenyum lalu mengambil buku yang Clarie lempar melalui celah bawah pintu.

Buku pelajarannya penuh makian untuk dirinya. ya mungkin itu benar. itu salahnya.

"Pa, besok lagi Dev kesini."

Papa Mario menepuk beberapa kali bahu Devian.

"Papa tetap dukung kamu Dev."

Devian tersenyum lalu mengangguk, ia akan datang lagi besok untuk tetap membujuk Clarie.

Hari ini ia memutuskan untuk mengunjungi Brigitta dan menanyakan perkembangan psikis dari Dokter pribadi yang menanganinya.

Masalah Brigitta, gadis itu tinggal sendiri di rumah terpisah yang sudah di sediakan orang tuanya dan menjalani beberapa terapi untuk mentalnya.

"Kak Dev..!! kangen gigi ya?" Brigitta memeluk Devian begitu melihat cowok itu sudah berdiri di depan pintu.

"Gimana keadaan kamu?"

"Sehat, kenapa sih ada dokter sama suster, gigi mau tinggal di rumah kak Dev!"

"Bri, nanti kalau kamu sembuh, bisa tinggal di rumah kak Dev oke?"

"Aku nggak sakit!!!"

Brigitta memegangi kepalanya yang tiba tiba terasa sakit.

"Bri.."

"Saakiiitt.."

"Dokter Jeremy..!!" panggil Devian setelah Brigitta kehilangan kesadaran. ia menggendong gadis itu dan meletakkannya di tempat tidur.

Dokter Jeremy yang menangani Brigitta langsung muncul dan mengecek.

"Biarkan Brigitta istirahat dulu saja, besok bisa berkunjung lagi."

Devian mengangguk, lalu meninggalkan tempat itu. ia menghela nafasnya dengan berat. sepertinya ia butuh Lando sekarang.

                          🌼🌼🌼🌼🌼

"Tumben lo sampe rumah gue.." Ucap Lando setelah membuka gerbang rumah. Devian membuka jendela mobilnya.

"Gue mau ngajak lo pergi, ganti baju sana."

"Kemana? kondangan?"

"Ck, pake baju yang rapi."

"Oke 15 menit."

Family Project [End-Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang