Ujian kelulusan

527 86 0
                                    

Hari pertama ujian..

Clarie sudah bersiap 100% untuk menghadapi soal soal yang menurutnya sudah dia pahami dengan betul.

Devian mendorong kursi roda Clarie dan mengabaikan tatapan dari berpasang pasang mata di koridor kelas.

Setelah mengantar Clarie kedalam kelasnya, Devian menggenggam tangan Clarie dengan pelan.

"Semangat.." Ucap Devian agak malu untuk memberi semangat pada Clarie. lucu sekali wajahnya, pipinya juga memerah.

"Udah sana.." Usir Clarie lalu tertawa. ia agak risih juga dengan bisik bisik yang terdengar di kelas.

Devian mengangguk paham lalu pergi meninggalkan Clarie. ia berharap semoga lancar dan ingatannya tidak kembali buruk.

🌼🌼🌼🌼🌼

"Ujian pertama kalian gimana guys." Seru Lando sambil merangkul Melda dan Devian yang berjalan beriringan menuju halaman sekolah.

"Biasa." Jawab Devian cuek.

"Lo jangan santai Dev, nanti rangking pertama lo gue rebut."

Devian tersenyum, lalu berhenti mendorong kursi roda Clarie.

"Ya lo buktiin aja.." balas Devian pada Lando, mereka berdua memang selalu nangkring di 2 rangking teratas sekolah.

"Oke, eh Clarie ujian lo gimana?" Lando beralih pada Clarie. cewek itu terlihat berpikir sebentar mencerna apa yang di tanyakan Lando.

"Ujian kamu gimana sayang?" Tanya Devian pada Clarie mengulang pertanyaan Lando.

"Ee buset, Uhuk uhuk.." Lando dan Melda mengeluarkan suara batuk dan menepuk nepuk dada mereka mendengar Devian semakin berani romantis di depan publik.

"Kalian kenapa sih? Ujian gue ya biasa aja."  Ketus Clarie melihat tingkah aneh mereka bertiga.

Devian menahan tawanya, lalu menarik lengan Lando untuk lebih dekat dengannya.

"Lo ngapain Dev! jangan bilang lo Homo ya!" Omel Lando merinding dengan tingkah Devian.

"Sstt, lo udah bilang ke Melda?" Lando membisikkan di telinga Devian.

"Gue butuh alamat rumahnya, mau gue lamar langsung."

"Nanti gue tanyain lewat Clarie."

"Hoo, thanks Dev."

Devian dan Lando saling melempar kode lalu tersenyum saat Clarie dan Melda memperhatikan tingkah mereka berdua.

"Ee, ehem gue pulang dulu ya, kalian hati hati." Pamit Devian lalu mendorong kursi roda Clarie untuk pergi dulu.

"Jauh jauh dari gue!" Sentak Melda saat Lando mendekatinya.

"Kenapa?" Lando memelas.

"Tingkah lo sama Devian! itu.." Melda bertingkah ingin muntah saat mengingat mereka berdua.

"Weh! gue nggak homo!" Sewot Lando setelah paham alur pembicaraan dari Melda.

Melda menutup mulutnya kemudian berjalan menjauhi Lando.

"Woii Melda! gue nggak homo sama Devian!! woiii!!" Teriakan Lando membuat siswa siswi yang berjalan di dekatnya tertawa dan saling berbisik.

Lando memperhatikan mereka yang menertawakannya.

"Apa lo hah?! Pulang lo belajar nggak usah ngamatin orang!" Amuk Lando membuat mereka yang tadinya menertawakannya langsung pergi.

"Ash.. sialan lo Dev!!"

Family Project [End-Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang