Fighting Clarie

592 109 0
                                    

"Fokus!!"

Clarie melengkungkan bibirnya kebawah. Sedih rasanya Devian berubah menjadi Pak Andreas selama mengajarinya belajar.

Besok adalah hari mereka berangkat sekolah dan Devian terus memaksa Clarie untuk belajar setelah lama berlibur. Karena tebakan Devian benar, Clarie sudah mulai malas berkutat dengan soal soal.

"Dev, makan dulu yaa." Rengek Clarie setelah jenuh menghabiskan banyak camilan. dimeja belajarnya kini terlihat penuh sampah daripada buku buku.

Devian melirik tajam pada Clarie. sungguh sedih Devian menjadi guru privat Clarie yang susah belajar.

Devian menghela nafasnya lalu duduk di depan Clarie.

"Berusahalah, sampai kita lulus bareng."  Ucap Devian, membuat Clarie mulai berkaca kaca.

Ia harusnya bersyukur, ada yang benar benar membantunya untuk lulus sekolah dan tidak bernasib buruk menikah dengan Om Botak.

"Kamu pasti bisa." Devian mengusap kepala Clarie dan mencium keningnya.

"Jangan galak kaya Pak Andreas dong.." gumam Clarie dan terdengar di telinga Devian.

"Iya iya, nggak galak kok."

Clarie duduk di pangkuan Devian dan memeluknya.

"Sudah, ayo belajar.."

Clarie menggelengkan kepalanya dengan kuat.

"Sudah 2 jam belajar.." rengeknya manja.

"Tepatnya 1 setengah jam makan, 30 menit belajar." Balas Devian meluruskan.

Clarie tertawa sebentar lalu menatap Devian.

"Belajarnya kaya gini ya?"

"Clarissa.." Suara peringatan dari Devian membuat Clarie mengerucutkan bibirnya.

"Oke." Clarie bangun dan duduk di kursinya dengan benar.

"Kalau jawabanmu benar, akan mendapat hadiah."

"Makan makan Dev??" Kedua mata Clarie berbinar. Devian tersenyum lalu mengoreksi jawaban Clarie dari soal yang dia berikan.

"1 salah, 2 salah, 3 salah.."

Clarie rasa jawabannya salah semua.

"6 salah, 7 salah, 8 salah.."

"Iya iya salah semua.." Balas Clarie mulai kesal. Devian melirik Clarie lalu tersenyum.

"sembilaan.."

Clarie menatap Devian malas karena tidak cepat memberikan jawaban.

"Apa.."

Devian bangkit dari duduknya kemudian menangkup wajah Clarie dan mencium bibirnya.

"Benar.." lanjut Devian membuat Clarie terdiam.

"sepuluh.."

Clarie kembali berbinar, berharap mendapat hadiah kembali dari Devian.

"Salah.."

Dengan malas Clarie bangkit dan merapihkan buku buku maupun sampahnya.

"Jangan nyesel nikah sama cewek bodoh ya, soal gampang aja nggak bisa-bisa, malah bikin Aaaaa.."

Devian menarik Clarie untuk duduk di pangkuannya.

"Bikin apa?"

"Bikin malu lah! kamu pinter pake banget, aku ampas.."

Devian dengan cepat mencium Clarie, membungkam mulutnya yang sedari tadi marah.

"Ngomong sekali lagi.."

Family Project [End-Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang