Real Imagination

528 100 0
                                    

Hangat..

Nyaman..

Clarie tersenyum lalu meraba bantal keras, yang hangat di pipi dan terasa bergerak naik turun.

Kepala berat efek alkohol semalam membuat kedua matanya ingin terus terpejam. Clarie menggeliatkan tubuhnya lalu meraba bantal yang ia gunakan ternyata punya bibir, punya hidung, punya rambut.

Owh Shit!

Clarie membuka matanya lebar lebar dan refleks kedua tangan meraba tubuhnya. oke baju masih utuh.

Ia melirik kesamping dengan hati hati, terlihat ada Sosok yang paling ia kenal masih tertidur pulas dan menjadi bantal malamnya.

Devian, dia tidur tidak memakai baju atasan. dan semalaman Clarie memeluknya sebagai bantal.

What the hell!!!

Clarie menutup wajahnya rapat rapat. apa yang harus dia katakan saat bertatap muka dengan Devian?

Clarie beranjak dari kasur dengan pelan, berharap Devian tidak menyadari ada pergerakan.

Sudah berjalan mulus sampai Pintu, ia berhenti dan menepuk jidatnya dengan keras, ia lupa dengan ponselnya.

Gadis itu berjalan dengan hati hati karena ponselnya berada di nakas dekat Devian.

"Mau kemana?" Gumam Devian setelah membuka matanya, dan menatap Clarie dengan mata yang sayu. Gadis itu terdiam menatap wajah Devian setelah bangun tidur.

Alamak, Baru bangun aja udah keliatan ganteng banget, gimana kalo udah nikah ketemu kaya gini tiap hari???

Fokus Clarie, jangan berpikir macam macam, ambil ponsel terus kabur.

"Mau kemana?" Pertanyaan kedua keluar dari mulut Devian hingga menyadarkan lamunan Clarie.

"Eeee, mau ke kamar gue."

Devian mengernyitkan dahi nya, seakan jawaban Clarie adalah jawaban terburuk yang pernah keluar dari mulutnya.

"Kamar lo disini? mau ke kamar mana lagi?" Sindir Devian lalu duduk tegap memperlihatkan tubuh indahnya.

Clarie menutup wajahnya dan membalikkan badan dengan cepat. ia teringat saat bangun tidur memeluk tubuh Devian dengan nyaman. oke anggap itu sebagai keberuntungan.

Tapi ia juga berharap jangan sampai Devian tau wajahnya memerah sekarang.

"Ooh.. siapa yang malam malam minta di temenin tidur? buka buka baju orang? cium sembarangan."

"Jangan di terusin Dev!!" Clarie malu tingkat dewa sekarang.Devian tertawa melihat Clarie yang merutuki kelakuan dirinya ketika mabuk.

Kenapa sih? mulut Devian sekarang nggak bisa di saring. meluncur mulus gitu kaya Lando?

Wait?

Lando?

Melda apa kabar?

"Dev..Lando, mau nikah beneran?" pertanyaan Clarie membuat mimik muka Devian berubah.

"Bu, bukan gitu maksud gue." Clarie duduk di sebelah Devian dan mengambil tangan Devian berharap pertanyaannya tidak membuatnya marah.

"Tadi malem katanya Lando mau nikah, terus Melda marah dong, dia pesen 10 menu, dan bir gue tau dia marah." Jelas Clarie dengan wajah memelas, seakan ia bercerita dengan Papanya.

Devian terkekeh sebentar kemudian menggenggam tangan Clarie dan membelai wajah gadis itu dengan lembut.

Dev!!!Jangan buat orang jantungan!!

Family Project [End-Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang