Siapa lo?

1.2K 164 0
                                    

Setelah kurang lebih 30 menit perjalanan menuju tempat yang di rahasiakan oleh Orang tua Clarie. akhirnya mereka berhenti di sebuah kawasan rumah elit yang jauh dari rumahnya.

Mereka turun dari mobil kemudian berjalan menuju pintu rumah yang sudah terbuka lebar.

"Kita ngapain di rumah orang Ma?" tanya Clarie mulai tak sabar dengan teka teki Orang tuanya.

"Clarie sementara tinggal bareng Om dan Tante Adhinatha ya? kalau liburan di Hawaii selesai nanti Papa sama Mama jemput kamu oke?" jelas Mama Joice dengan lembut.

Clarie mencebikkan bibirnya dan mendengus beberapa kali. "Aku nggak mau.. Aku kan bisa tinggal di rumah sendiri."

"Clarie sayang, kalau kamu nggak nurut sama Papa dan Mama, mau dinikahin sama Om Botak sekarang? Biar Om Botak yang jaga kamu selama Papa Mama kamu pergi?"

"Kan.. kan.. Papa ngancem Clarie sama Om Botak mulu.."

Papa Mario mengambil ponselnya kemudian menelpon seseorang.

"Halo Om Pram.. Iya ini Clarie minta di temenin.."

"Papa!!!" Potong Clarie langsung mengambil ponsel Papanya dan membantingnya ke lantai.

Mama Joice hanya geleng geleng kepala semabri mengambil ponsel yang Clarie banting sampai retak dan mati."Kamu anak cewek nggak boleh  sendirian di rumah."

"Terus berapa lama liburannya?" Tanya Clarie akhirnya mengalah.

Nggak lucu kan kalau tiba tiba Om Botak jemput dan tinggal bareng? Siapa coba yang mau?

"2 minggu sayang, nanti Mama bawa oleh-oleh yang banyak untuk kamu."

Clarie tidak menjawab apapun. ia kesal karena dititipkan pada sebuah keluarga yang tidak pernah dia kenal. padahal umurnya sudah 17 tahun dan seharusnya ia bisa hidup mandiri di rumah. Dan kalau menolak, kedua Orangtuanya selalu mengancam akan menikahinya dengan Om Botak.

"Mario.. akhirnya kau sampai juga.." 

Sapa seorang Pria seumuran Papa Clarie, kemudian disambut pelukan dari Papa Mario dengan akrab. Wanita yang di sebelahnya juga menyambut Papa dan Mama Clarie. mereka saling berpelukan.

"Selamat sore Om, Tante." Sapa Clarie dengan ramah tak lupa tambahan senyuman manisnya sebagai visual gadis baik hati.

"Clarie mu cantik sekali.." Kagum wanita itu sambil membelai pipi Clarie dengan gemas.

"Tentu saja, Mamanya saja cantik." Ucap Mama Joice dengan percaya diri.

"Oh iya Felix, Lily,, kami titipkan putri cantik kami selama 2 minggu, dan kalau ada apa-apa bisa hubungi kami segera." ucap Mama Joice langsung pada intinya.

Clarie menatap kedua Orangtuanya dengan tidak percaya. Secepat itukah mereka meninggalkannya di keluarga baru? Tanpa sedikit mengobrol di dalam rumah atau sekedar minum teh hangat di sela sela pembicaraan penitipannya?

"Tentu saja kami akan merawat Clarie kalian dengan baik, kalian tidak usah terlalu memikirkan Clarie dia pasti baik-baik saja disini." Balas wanita yang bernama Lily di barengi kedipan mata seakan memberi kode pada Mama Joice.

"Kalau begitu kami pamit dulu, Clarie sayang.." Mama Joice memeluk putri semata wayangnya dengan erat seakan tidak akan pernah bertemu kembali.

"Baik-baik dengan Om dan Tante Adhinatha ya." Papa Mario memeluk Clarie lama.

Clarie hanya diam. Dia bisa menebak kalau keluarganya dan keluarga Adhinatha merencanakan sesuatu di balik liburan yang tiba-tiba ini.

Clarie hanya bisa melambaikan tangan pada mobil yang sudah mulai bergerak meninggalkan rumah keluarga Adhinatha.

Family Project [End-Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang