You are mine

657 99 0
                                    

"Clarie.."

Devian terus mengikuti langkah Clarie yang cepat. Gadis itu berhenti dan berbalik dengan wajah kesal.

"Ngapain lo ngikutin gue?"

"Ya jaga jaga, masa pengantin wanita kabur? nggak jadi nikah dong gue?" Canda Devian membuat Clarie kembali tersenyum.

"Bisa aja lo ah, sana pergi." Usir Clarie sambil mendorong tubuh Devian untuk menjauh.

"Gimana sih, malah di suruh pergi."

"Cariin heels yang gue lempar tadi ga tau kemana, gue mau dandan lagi. nggak mungkin gue keluar kacau kaya gini."

Devian tersenyum dan mengikuti arahan Clarie mencari heels yang tadi di buang.

Sedangkan Clarie masuk ke ruangan make up dan bersandar pada pintu. ia merasakan degup jantungnya yang cepat kemudian tertawa dengan kebodohan yang dia lakukan hari ini.

Clarie akui kalo Devian pinter. seminggu sok sibuk ternyata mengurus ini semua. antik memang anak satu itu.

                     🌼🌼🌼🌼🌼

Pernikahan yang hanya di hadiri keluarga dan teman dekat Clarie maupun Devian berjalan lancar.

Kini giliran Melda dan Lando yang menggoda mereka berdua.

"Kamu belum lulus, Bapak ingatkan jangan punya anak dulu." Lando memperingatkan dengan gaya Pak Andreas."Nggak nyangka gue, seorang Devian ngebet nikah juga, gila sih."

Tepuk tangan Lando disambut anggukan setuju dari Melda.

Clarie hanya tertawa melihat wajah bodoh Devian yang kebingungan juga dengan keputusannya.

Yang harus di pertanyakan, kenapa nggak nunggu lulus aja? dan acara ini Devian sendiri yang menghandle dalam waktu seminggu.

"Ya suka suka gue, gue yang nikah, daripada lo nggantungin orang." Jawab Devian membuat Melda melirik penuh tanya pada Clarie. gadis itu tersentak dan menggeleng cepat, dengan jawaban ia tidak tau apa-apa.

"Diem lo Dev," bisik Lando memicingkan matanya memberi kode.

"Kalian mau honeymoon dimana?" Lando mulai mengalihkan pembicaraan.

"Nggak ada Honeymoon sebelum menerima kelulusan." Jawab Devian dengan tegas.

"Nggak pingin cepet punya baby gitu Dev?"

"Lo Ujian kelulusan aja belom. udah mikir kesana." Balas Melda ketus. membuat Lando mencebikkan bibirnya.

"Terus abis ini lo tinggal berdua gitu?" Tanya Melda membuat Clarie terdiam, ia belum memikirkan hal ini juga. tapi mau lah tiap hari ketemu wajah Devian bangun tidur. aaaahh sebuah keindahan.

Clarie senyum senyum membuat Devian melambaikan tangannya di depan wajah Clarie.

"Ah? apa?"

"Lo jangan mikir yang aneh aneh deh." Ucap Melda, membuat wajah Clarie memerah.

"Nggak lah!"

Devian merangkul Clarie dan mengusap kepalanya pelan.

"Sepertinya kita tinggal di rumah masing masing dulu sampai lulus. setelah lulus kita bisa bareng."

Clarie tersenyum dan menyandarkan kepala pada bahu Devian. Lando membuat batuk batuk palsu kemudian sedikit demi sedikit mendekati Melda.

Melda yang mengetahui motif Lando mendekatinya langsung bergeser cepat.

"Jarak satu meter!"

"Mel.."

"Nggak usah sok deket lo, kan Bapak Orlando mau nikah." Sindir Melda.

Family Project [End-Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang