Dear

561 105 0
                                    

Clarie benar benar tertidur di sofa gara gara menonton wajah serius Devian yang sedang membaca selama berjam jam.

Kini kedua matanya sedikit terbuka kemudian melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 2 pagi.

Tatapannya tertuju pada Devian yang masih santai dengan bukunya. Gila tahan banget dari jam 8 malam sampe jam 2 cuma baca buku. Clarie 1 jam  membaca buku saja rasanya sudah pusing.

"Kok lo masih disini Dev?" Tanya Clarie dengan agak bergumam. ia duduk dengan mata yang masih tertutup.

"Udah, lo tidur aja." Jawab Devian tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.

"Hoaamm, ya ya gue tidur lagi pak." Clarie menjatuhkan badannya pada Devian dan Menyandarkan kepalanya yang terasa berat di bahu Cowok itu. entah setan mana yang merasuki Clarie sampai ia berani mendekat.

Devian tersenyum tipis lalu menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah Clarie. bukan sok romantis hanya saja ia sedikit merinding ada yang bersandar dengan wajah yang tertutup rambut panjang. silahkan bayangkan sendiri malam malam ada yang bersandar di bahu kalian.

"Dev.."

"Hmm.."

Clarie menutup buku yang sedang Devian baca kemudian menatap Devian sebal.

"Ada apa?" Devian menatap Clarie dengan penuh tanya.

"Kok lo mau sama gue?" Pertanyaan yang sama dari Clarie membuat Devian tersenyum.

Kalau mau jujur Devian nggak pernah suka dengan Cewek manapun, termasuk Brigitta yang biasa bersamanya sejak kecil.

"Kan gue bilang gue suka lo.."

"Ya tau, yang gue maksud lo suka dari gue itu apa Dev.. udahlah lupain aja.."

Clarie memutuskan untuk kembali tidur, kali ini ia memilih di pangkuan Devian. Ia ingin tau apakah Devian akan menghindarinya atau tidak.

10 menit... tidak ada pergerakan dari Devian.

15 menit.. Clarie merasa ada tangan yang mulai membelai rambutnya dengan pelan.

"Kalo lo tanya kenapa? gue nggak tau jawabnya. Kalo lo mau tau, gue sendiri nggak pernah deket sama cewek." Gumam Devian yang terdengar samar di telinga Clarie. ia tersenyum karena jawaban jujur Devian.

Tapi kenapa dia pinter godain cewek? Clarie aja sampe di buat malu terus. mungkin setelah terbiasa, ia rasa tidak masalah, setidaknya Devian bukan monster batu yang kaku lagi.

"Lo cukup pegang kata-kata gue, bilang mau menikah sama lo juga, itu bukan candaan." Ucapan jujur seorang Devian membuat Clarie tidak bisa menahan tawanya lagi.

"Lo! Lo nggak tidur dari tadi?" Devian kaget melihat Clarie bangun dan menutup mulutnya untuk tidak tertawa keras.

"Hmm.. enggak haha."

Devian membuang mukanya yang memerah menahan malu karena semua ucapannya tadi terdengar oleh Clarie. Ia rasa kali ini balasan untuk Devian setelah menggoda Clarie terus menerus.

"Pfft.. hadap sini dong.." Clarie menangkap wajah Devian untuk menatapnya. Devian mengatupkan mulutnya dan menutup matanya rapat rapat.

Gadis itu sudah tidak tahan untuk tertawa. bagaimana tidak, wajah menggemaskan Devian baru kali ini di tunjukkan.

Selama ini hanya Wajah dingin dan garang saja yang di perlihatkan pada semua orang.

"Puas kan lo?" Ucap Devian setelah Clarie tertawa lepas.

"Hahaha,, iya iya gue percaya, gue kira lo ngajak bercanda mau nikah sama gue, makanya gue tanya, kok lo bisa sih tertarik sama gue?"

Clarie menatap manik mata Devian dengan seksama, mencari kejujuran dari kata kata yang akan diucapkan.

Family Project [End-Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang