Vivi memandangi Chika yang sedang menyisir. Mengingat soal kejadian semalam, saat ia melihat ada bekas ciuman di dahi Chika, hatinya merasa sedikit sakit, Chika berkilah bahwa itu hanya ciuman biasa seperti yang sering ia lakukan pada Fiony atau Mira, tetapi entah kenapa Vivi merasa ada hal yang berbeda atau mungkin karena rasa cintanya yang besar membuat kecemburuannya menumpuk.
Cinta tidak ada artinya tanpa kepercayaan, Vivi memilih untuk terus percaya agar arti dari cintanya tidak kian usang. Vivi tidak tau apa kepercayaan besar yang ia berikan pada Chika akan sebanding dengan bahagia yang nanti ia terima atau malah memberikannya malapetaka. Saat ini, ia tidak punya alasan untuk berhenti percaya pada kekasihnya itu.
Chika bukan tidak menyadari ada sepasang mata yang sedari tadi mengikuti pergerakannya, ia memilih untuk membiarkan tanpa bertanya apa yang ada di pikiran Vivi saat memandanginya, ia takut pembicaraan pagi ini akan mengarah pada kejadian semalam. Untung saja ia bisa mengelak karena Vivi juga sering mencium dahi Mira atau Fiony. Nyawanya terselamatkan semalam, begitupun dengan kemarin siang. Namun, ia juga sadar semesta tidak akan selalu menyelamatkannya. Nanti akan ada saatnya ia tidak bisa bersangga pada apapun yang bisa membuat nafasnya bertahan lebih lama lagi.
"Chika, Fio tadi chat aku katanya dia punya roti kesukaan aku," ucap Vivi sambil berdiri, mengambil alih sisir yang sedari tadi Chika genggam. "Minta tolong ambilin ya?" Vivi mengusap sekilas pipi Chika sebelum mengarahkan pandangan pada cermin datar di depannya.
"Ikut." Christy menyimpan ponsel Vivi yang sedari tadi ia genggam lalu turun dari kasur, berlari kecil mendekati Chika.
"Ayo, sayang, pake sendalnya." Chika menggenggam tangan Christy, memakai sendal lebih dulu lalu berjalan keluar dari kamar. Chika berhenti tepat di depan kamar Ara dan Fiony, mengetuknya beberapa kali sampai Fiony membuka pintu. "Ada roti ya?"
"Oh iya tadi aku beli buat kak Vivi, eh masuk dulu aja, kak." Fiony melebarkan pintunya, membiarkan Chika dan Christy masuk. "Ara masih tidur tuh, kecapean semalem." Fiony mengambil tiga bungkus roti yang ia simpan di meja lalu ia berikan pada Chika.
"Kecapean?" Chika menaikan sebelah alisnya bingung dan menoleh ke arah kasur, melihat setengah punggung polos Ara yang tertutupi oleh selimut. Pandangannya jatuh pada baju yang Ara kenakan semalam kini terlipat rapi di atas kasur. Chika merasa matanya mulai perih, ada sesuatu yang memaksa menerobos keluar dari sana.
"Kak?" Fiony menggerakan sedikit tangannya karena roti itu tak kunjung Chika ambil, Chika malah bergeming dengan tatapan yang tidak bisa Fiony artikan. Fiony mengikuti arah pandang Chika pada Ara yang perlahan mulai bergerak.
"Teteh." Christy berlari mendekati Ara, kakinya yang mungil itu naik ke kasur lebih dulu diikuti oleh tubuhnya yang sedikit terguling satu kali karena keseimbangannya kurang. Namun, ia berhasil meraih tangan kakaknya itu. "Teteh kenapa telanjang?" tanyanya. "Mau mandi di kasur?"
"Christy." Ara menarik selimut sampai menutupi lehernya lalu menoleh, mendapati Chika sedang menatapnya dengan penuh luka. Ara mengantup matanya sejenak dan langsung melempar pandangan ke arah lain bersama dengan nafasnya yang berembus keras. Ini sudah pasti akan jadi masalah baru, lagipula kenapa Chika pagi-pagi datang ke kamar?
"Ma-makasih ya." Suara Chika tiba-tiba saja bergetar, ia mengambil roti yang Fiony berikan. "Christy ayo."
"Teh aku ke kakak yaa?" Christy menyerat tubuhnya sendiri sampai berada di sudut kasur besar itu dan berhasil mendaratkan kaki di lantai. Christy berlari kecil ke arah Chika kemudian melambaikan tangan pada Fiony. "Dah kak Fio."
"Dah sayang." Fiony mengecup puncak kepala Christy sebelum membiarkannya keluar dari kamar.
Fiony menutup pintu kemudian menoleh ke arah Ara yang baru saja bangkit, berjalan sebentar mendekati lemari dan menutupi tubuhnya dengan handuk kimono. "Ra, aku bikinin kamu susu, masih anget." Fiony memberikan segelas susu pada Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DILEMMA
FanfictionApa yang lebih sulit dari mempertahankan sebuah hubungan? (17+)