D¤U¤A

456 186 168
                                    

Ariel, seorang pria dengan tubuh atletis, tinggi, tegap dengan wajah yang tampan sedang terburu-buru menuruni sepeda motornya. Ia pagi ini akan kuliah pagi dan sudah sangat terlambat. Berlari memasuki gerbang kampus dengan terengah-engah. Melewati koridor ruangan kelas untuk menuju ruangan tujuh di seberang lapangan.

Dorr!

Ariel kaget dan berhenti. Melihat sesuatu yang sudah ia injak sampe meletus.

"Balon apaan sih ini?" ujar Ariel sambil mengamati balon dengan teliti.

"Ah, terserahlah nggak penting juga gua ngurusin yang kaya gini!"

Ariel kembali melangkah menuju tujuannya. Tapi...

"Kertas?" Monolog Ariel melihat selembar kertas kecil yang menempel di balon yang sudah meletus. Aril berjongkok lalu mengambil kertas itu.

Ariel terliat terkekeh membaca tulisan yang berada di kertas itu. "Nuda, ruangan 5B Akuntansi."

Ariel lalu kembali menuju tujuan utamanya.

"Darimana kamu?" tanya dosen bahasa Inggris ketika Ariel sudah sampai di ruangan tempat ia menerima ilmu pagi ini.

"Ma-ma'af, Pak. Saya telat." Ariel menunduk.

"Enak sekali ngelakuin kesalahan terus minta ma'af aja!"

"Lalu, Bapak minta apa?"

"Bapak minta kamu keluar," ujar dosen itu dengan santai.

"Kenapa saya harus keluar, Pak?" tanya Ariel dengan kepolosannya.

"Kamu kan sudah telat, kamu keluar!" tegas dosen bahasa yes no yes no itu.

"Apa pernah Bapak telat terus kami nyuruh Bapak keluar?"

"Huuuuu!" Sorakan seluruh mahasiswa yang berada di ruangan itu.

"Lancang kamu, ya?" Dosen itu mulai terlihat emosi.

"Bukan begitu, Pak. Saya bicara apa adanya," ujar Ariel hati-hati.

"Lalu, saya peduli gitu?"

"Mana saya tahu, saya kan ikan."

"Duduk!"

Ariel lalu duduk dan menerima ilmu dari dosen bahasa alien itu.

          ***
"Permisi!"

Nuda yang sedang asyik bermain Among Us kaget. Nuda mendapati wajah seorang lelaki sedang menatap ke arahnya. Karena tidak kenal, Nuda celinguk ke sana ke mari mencari seseorang yang disapa lelaki di depannya itu.

Tidak ada siapa-siapa.

"Nuda itu kamu, kah?" Lelaki itu mengeluarkan suara setelah puas menatap Nuda.

"Iya, kamu siapa?"

"Kenalin, aku Ariel." Ariel menjulurkan tangannya pada Nuda.

Dengan ragu, Nuda membalas uluran tangan dari Ariel. "Aku, Nuda."

"Ini punya kamu?" tanya Ariel sambil memperlihatkan kertas yang ditemuinya tadi pagi.

"Itu apa?"

Aril memberikan kertas itu kepada Nuda. Nuda menerimanya dengan canggung. Membuka perlahan kertas yang terlipat itu.

Mau curhat, dong. Gue pengen nikah muda. Suer!
   
Big love, Nuda ruangan 5B Akuntansi.

Nuda membaca tulisan itu sambil tersenyum malu. Mengangkat wajahnya pelan menatap Ariel yang sedang memandang ke arahnya.

AKU atau TUHANMU❔ (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang