8 bulan telah berlalu. Sebentar lagi Nuda akan melahirkan anak kembarnya. Setelah di USG ternyata anak pasangan Nuda dan Haydar itu kembar. Sungguh fantastis sekali, bukan? Entah resep apa yang di pakai Haydar saat bercumbu dengan istrinya sampai membuahkan anak kembar dan tidak tanggung-tanggung kembarnya langsung kembar tiga!
"Ah, kok jadi pengen makan nasi goreng ya," monolog Nuda pada dirinya sendiri saat ia sedang membaca novel sambil menelonjorkan kakinya di atas tempat tidur.
"Kalau ada Abang pasti bakal langsung dibikinin." Nuda terdiam menatap ke samping tempat tidurnya yang biasa lelakinya tiduri. Rindu itu datang dengan hebatnya sampai Nuda berkaca-kaca ingin menangis. Rindu itu sudah datang lagi padahal satu jam yang lalu mereka vc an.
Ya. Haydar sekarang ke luar kota dalam waktu 5 hari untuk menyelesaikan urusannya. Sebelum berangkat ke luar kota Haydar sudah menitipkan Nuda ke rumah mertuanya agar ketika Nuda butuh sesuatu tidak kesusahan mengingat Nuda yang sedang hamil besar. Tentu saja sebelum itu Haydar meninggalkan berbagai pesan agar Nuda tidak sembarangan makan dan melakukan sesuatu. Nuda hanya mengiyakan dengan malas segala larangan dan perintah suaminya yang menurutnya menyebalkan itu.
Baru sehari Nuda rasanya sudah sangat kesepian tanpa lelakinya itu. Nuda rindu kecupan-kecupan hangat lelakinya itu. Nuda rindu pelukan dan dekapan suaminya yang tak pernah absen ia rasakan. Nuda rindu sikap manis lelakinya itu. Nuda rindu segala perlakuan dan tingkah menyebalkannya itu.
Nuda tersenyum mengingat segala tentang Haydar. Tidak lama kemudian ia beranjak dari atas tempat tidur untuk menuju dapur membuat nasi goreng yang ia inginkan. Dengan hati-hati ia menuruni anak tangga agar tidak terpeleset dan jatuh. Setelah sampai di lantai utama Nuda celingak celinguk mencari orang-orang di rumah itu. Nuda tidak menemukan siapapun. Mungkin sudah tidur, pikirnya.
Dengan semangat yang membara Nuda melangkah ke dapur. Mempersiapkan bahan-bahan untuk membuat nasi goreng kesukaannya.
"Ok. Tambahkan garam secukupnya," kata Nuda pada dirinya sendiri yang sudah mirip dengan Chef Renata.
Setelah nasi goreng itu jadi Nuda membawa piringnya ke atas meja makan. Ia tidak lupa membawa segelas air putih. Sebenarnya Nuda ingin sekali minum jus jeruk tapi mengingat suaminya yang melarangnya membuatnya mengurungkan niatnya.
Baru saja Nuda hendak memasukan satu sendok nasi goreng ke mulutnya, ia mendapati pemandangan yang sangat membuatnya malas berada di sana. Betapa tidak di depannya pasangan Adnan dan Alana sedang romantis-romantisnya menyuapi satu sama lain dengan buah-buahan yang baru saja mereka ambil dari kulkas.
Adnan dan Alana tidak sadar akan keberadaan Nuda di meja makan dan malah melanjutkan keromantisan mereka merembes ke ciuman. Nuda yang melihat adegan itu pun langsung memasang wajah tidak suka. Nuda memandang nasi goreng di depannya dengan tatapan tidak enak.
"Kamarnya sudah roboh sampai berciuman di dapur? Apa ranjangnya sudah rusak?" ujar Nuda kesal dengan setengah berteriak menatap Adnan dan Alana. Sontak pasangan itu menoleh, terkejut.
"Apa? Kasian suaminya lagi di luar kota. Huhu," sahut Adnan meledek kakak perempuannya itu.
"Abang apaan sih!" kesal Alana pada suaminya. Jujur Alana saat itu sangat malu sekali karena terciduk sedang berciuman di dapur.
"Awas aja ya nanti suami gue balik, gue bakal sunahan depan kalian! Huh!" ujar Nuda masih dengan perasaan kesal.
"Itu kan nanti. Bagaimana kalau gue yang duluan sunahan di depan lo sekarang juga?" kata Adnan dan mendapat cubitan dari istrinya ditambah tatapan tajam yang membuat nyali Adnan menciut.
"Kakak ngapain ke sini?" tanya Alana menghampiri Nuda.
"Abis bikin nasi goreng. Lapar banget!" jawab Nuda.

KAMU SEDANG MEMBACA
AKU atau TUHANMU❔ (Terbit)
Non-FictionTelah terbit di Chartamedia Publisher🦋 "Ril, buruan nikahin gue. Sekarang Abi udah kasih pilihan nikah sekarang sama lo atau nikah sekarang sama Fiqri!" ujar Nuda kala itu. "Gimana mau tinggal seatap kalau rumah ibadah aja udah beda?" ujar Aril tan...