E¤M¤P¤A¤T

322 142 79
                                    

Nuda dengan tergesa-gesa menuju perpustakaan kampus siang ini. Mengembalikan beberapa buku yang sudah ia pinjam sebelumnya. Biasanya ia ditemani Lina ke perpustakaan, tapi tidak untuk hari ini. Nuda terlihat sendirian dan memang Lina tidak bisa ikut karena ia harus menemui dosennya untuk memperbaiki nilai yang sempat anjlok semester lalu.

Brak!

Nuda ditabrak oleh seseorang. Beberapa buku yang berada ditangannya jatuh berhamburan. Nuda segera berjongkok memunguti buku-bukunya tanpa peduli dengan siapa yang telah menabraknya.

Yudi, sahabat sekaligus teman kost Aril.

"Sorry, gue nggak sengaja," kata Yudi pada Nuda.

"Not father," sahut Nuda singkat, sibuk dengan buku-bukunya yang berhamburan.

"Not father?"

"Nggak papa," jelas Nuda sambil berdiri.

Yudi tertawa kecil. Nuda menatap tidak berselera pada lelaki dihadapannya itu. Nuda memilih berlalu daripada harus menyaksikan ketidakjelasan dari pemuda di depannya.

"Tunggu, lo buru-buru ya?" Cegah Yudi sambil memegang lengan Nuda.

"Pindahin tangan lo," ujar Nuda ketus sambil melirik tangan Yudi yang memegang lengannya.

"Maksudnya?" tanya Yudi tidak mengerti.

"Pindahin tangan lo sekarang atau gue ambil pisau buat memisahkan tangan lo dari tubuh lo!" Nuda terlihat emosi.

Yudi sontak melepas lengan Nuda. Merasa tidak sopan sudah memegang tangan perempuan yang terlihat jutek di hadapannya kini. "Ma-maaf."

Nuda segera berlalu dari hadapan Yudi. Bergegas menuju ruang perpustakaan kampus yang berada di lantai dua.

"Hey! Kita belum kenalan," teriak Yudi pada Nuda yang sudah menjauh.

"Cantik doang, jutek!" kata Yudi kesal lalu berjalan di koridor kampus.

              ***

"Selamat siang semuanya. Selamat tengah hari dan selamat berjumpa kembali dengan dosen paling tampan di kampus ini," sapa dosen Matematika yang memang tampan cetar membahana yang bernama Pak Rizal.

Tepuk tangan dan sorak sorai seluruh mahasiswi di ruangan itupun menggema. Sudah biasa dan wajib ketika dosen matematika itu masuk ke dalam ruangan.

Biasanya dosen matematika itu hadir ke ruangan bersama dengan sebuah garis panjangnya tapi hari ini didampingi oleh seorang lelaki.

"Baik. Hari ini saya membawa mahasiswa baru yang ganteng seperti yang kalian lihat ini."

Lah, itu bukannya cowok yang nabrak gue tadi? Gumam Nuda sambil memperhatikan pemuda yang sedang berdiri berdampingan dengan dosen matematikanya itu.

"Nama saya Yudi. Saya mahasiswa baru di kampus ini. Senang bertemu dengan kalian," sapa Yudi dengan tersenyum.

"Halo Yudi!" sahut cewek-cewek di dalam ruangan itu. Kecuali Nuda.

"Oke, silakan duduk di bangku yang kosong sebelah sana!" Titah Pak Rizal sambil menunjuk kursi di samping tempat duduk Nuda.

Yudi langsung menuju bangku yang kosong bersebelahan dengan Nuda.

"Eh, lo yang tadi gue tabrak ya?" tanya Yudi basa basi.

Tidak ada sahutan dari mulut Nuda. Nuda membisu menatap lurus ke depan.

"Halo, not father! Bisa dengar nggak?" ucap Yudi lagi.

"Gue Nuda, bukan not father." Nuda akhirnya angkat bicara.

AKU atau TUHANMU❔ (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang