S¤E¤P¤U¤L¤U¤H

184 76 15
                                    

Nuda menggeliat membuka mata. Menyalakan lampu kamar lalu melihat jam. Ternyata masih jam tiga dini hari. Nuda memang tidak bisa tidur nyenyak dari semalam karena khawatir akan keadaan Lina. Nuda merasa sangat bersalah pada Lina. Nuda sangat menyesal dengan sikapnya yang terlalu menyalahkan Lina. Nuda menghela napas panjang. Bangkit dari ranjang tidur menuju kamar mandi. Mengambil air wudhu lalu melaksanakan sholat tahajud.

Selesai sholat Nuda mengecek handphonenya melihat apakah ada telpon masuk atau pesan dari Lina. Hasilnya nihil.

Nuda sangat khawatir dengan keadaan Lina. Nuda akhirnya menelpon keluarga Lina yang berada dekat dengan tempat kost Lina.

"Halo. Assalamualaikum, Tante." Nuda langsung kegirangan mendapati orang yang ia telpon mengangkat telponnya padahal masih jam tidur.

"Waalaikumsalam. Ada apa Nuda kok telpon Tante jam segini?"

"Hehe, ma'af mengganggu waktunya. Lina ada dirumah Tante nggak?" Nuda langsung to the point sekaligus was-was.

"Lina?"

"Iya, Tan. Lina ada nggak?"

"Ooo, Lina masih tidur kayanya kecapekan. Semalam kerumah Tante malam-malam dengan kondisi yang sangat buruk sekali. Tante sampai shock melihatnya. Lina kenapa ya, Da?"

"E-engga apa-apa kok, Tan. Lina lagi pusing aja masalah kuliah," kata Nuda berbohong. Tidak mungkin Nuda mengatakan kalau Lina hamil bisa kacau nantinya.

"Ooo, iya. Tante khawatir banget semalam. Benar kan ya Lina nggak punya masalah yang serius?" tanya Tantenya Lina meyakinkan.

"Iya, Tante. Percaya deh sama Nuda," kata Nuda meyakinkan.

"Yaudah, deh. Tante mau beres-beres segala macam dulu. Biasalah kalau udah jadi istri orang gini harus cekatan, nggak boleh malas kalau nggak mau paksu marah," ujar Tantenya Lina dengan terkekeh.

"Haha, iya Tante. Yaudah dilanjutin. Nuda tutup dulu ya. Assalamualaikum!" ujar Nuda sebelum memencet tombol merah di layar ponselnya.

Setelah itu Nuda segera melaksanakan sholat subuh. Abis itu mau siap-siap ke rumah tantenya Lina untuk menemui Lina. Nuda merasa sangat bersalah sekali atas kejadian kemarin malam.

***

Nuda menuruni anak tangga dengan santai. Di ruang keluarga ada Haji Rojak, Haja Aminah dan saudara laki-laki Nuda, Adnan. Mereka bertiga sedang menonton acara televisi "Islam Itu Indah".

"Lho, Da? Mau kemana pagi-pagi buta begini?" tanya Haja Aminah melihat putri semata wayangnya sudah berpakaian rapi.

"Mau ke rumah Tantenya Lina, Mi," jawab Nuda santai.

"Mau ngapain?" tanya Haja Aminah lagi.

"Nemuin Lina, Mi."

"Emangnya Lina udah nggak ngekost lagi, Da?" tanya Haji Rojak pula.

"Enggak gitu, Bi. Lina kemarin malam nginap di rumah Tantenya makanya Nuda mau nemuin dia," jelas Nuda.

"Baru aja setengah malam nggak ketemu si Lina masa udah kangen aja!" kata Adnan yang sedari tadi fokus di layar Televisi.

"Suka-suka gue, dong."

"Keluar terus, nggak punya rumah ya?" Ledek Adnan.

"Dirumah terus, nggak punya temen ya?" balas Nuda.

"Bisa nggak sekali-kali nggak usah ngejawab? Dosa durhaka lo!"

"Pahala gue kelebihan jadi apapun dosa yang datang tuh dihilangin sama pahala gue yang segede gaban itu," kata Nuda.

AKU atau TUHANMU❔ (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang