Siang yang cukup panas dan gerah hari ini berbeda jauh dengan suasana hati dari kedua sejoli yang sedang menuju warung pinggir jalan untuk mengisi perut.
"Baksonya dua ya, Mas." Ariel langsung memesan bakso setelah sampai di warung.
"Eh, Riel, aku alergi bakso," ujar Nuda.
"Lah, terus mau makan apa?"
"Mie ayam aja."
"Yaudah deh, Mas. Bakso satu sama mie ayam satu."
"Ma'af, Mas. Mie ayamnya udah abis tinggal bakso aja," kata penjual bakso.
"Yaudah, baksonya dua." Nuda angkat bicara.
"Katanya alergi bakso kok pesan bakso lagi." Protes Ariel pada Nuda.
"Nggak apa-apa. Udah, sini."
"Ntar kamu kenapa-kenapa, lho. Mending cari tempat lain aja," ujar Ariel.
"Nggak enak kalo kita udah masuk terus keluar lagi," kata Nuda.
"Tapi ntar kalo ka-"
"Bawel banget kaya ibu-ibu komplek. Udah, diem!"
"Tapi ntar kalo ada apa-apa jangan salahin aku, ya. Aku nggak mau tanggung jawab," ujar Ariel kesal.
"Emang kita abis ngapain sampe bawa-bawa pertanggung jawaban segala. Kita cuman makan bukan aneh-aneh."
"Otak kotor mikir kemana-mana. Tuh otak disuruh diem dulu napa jangan dibiarin jalan-jalan mulu!" Cecar Ariel sambil menyentil dahi Nuda.
"Sakit tahu, ih!" Ringis Nuda sambil memegang dahinya.
"Bukan sakit tempe?"
"Sakit toge!"
"Ngegas mulu bocil!"
"Nyebelin!" Nuda memonyongkan bibirnya tanda kesal pada lelaki di depannya itu.
"Eh, Nud, kamu suka warna apa?" tanya Ariel.
"Blue."
"Berarti suka boneka Doraemon, dong!" terka Ariel.
"Nggak. Aku sukanya boneka beruang," jawab Nuda.
"Kena-" Ariel tidak melanjutkan perkataannya di kala tukang bakso membawakan dua mangkok bakso di hadapannya.
"Terima kasih, Mas," ujar Nuda pada si tukang bakso.
"Sama-sama, Mbak. Silakan dinikmati." Tukang bakso itu berlalu dari hadapan Nuda dan Ariel setelah meletakkan kedua mangkok bakso itu.
"Yakin mau makan bakso?" tanya Ariel ragu.
"Yakin seyakin-yakinnya!" Nuda meyakinkan.
"Ntar kenapa-kenapa mampus!"
"Ntar kalo aku kenapa-kenapa kan ada kamu yang aku penjarain!" kata Nuda terkekeh.
"Enak aja! Emang aku abis bunuh kamu?" Bantah Ariel.
"Makanya jangan bawel. Udah, sih makan aja."
"Iya. Tapi janji ya jangan kenapa-kenapa," ucap Ariel khawatir.
"Iya, astaga!"
Akhirnya Nuda dan Ariel berperang dengan mangkok baksonya masing-masing. Nuda yang katanya alergi pun sangat lahap menyantap pentolan bakso itu.
Apa cinta bisa menghilangkan rasa alergi seseorang?
***
"Makasih banyak ya, Riel. Udah diajak makan-makan terus dibeliin boneka segala," kata Nuda sambil melirik boneka beruang yang berada di pangkuannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
AKU atau TUHANMU❔ (Terbit)
Non-FictionTelah terbit di Chartamedia Publisher🦋 "Ril, buruan nikahin gue. Sekarang Abi udah kasih pilihan nikah sekarang sama lo atau nikah sekarang sama Fiqri!" ujar Nuda kala itu. "Gimana mau tinggal seatap kalau rumah ibadah aja udah beda?" ujar Aril tan...