01 : Hari Bahagia

1.6K 91 1
                                    

Happy reading
Enjoy guys
*
*
Melewati detik demi detik jarum jam yang terus berjalan mendekati waktu dimana dia akan merubah statusnya.

Wanita cantik bernama Frislly Herlinda Balqis yang kerap di panggil fishy atau cicis itu duduk di dalam satu ruangan yang memang telah dipersiapkan untuknya. 

Genggaman tangannya sangat kuat kepada sang ibu yang selalu setia mendampingi putri kecilnya melewati serangkaian acara pernikahan.

"Mi, kakak deg-degan". Adu Frislly pada Fari.

"Tenang ka, bentar lagi rasa gugup Kaka bakal hilang dan berganti dengan senyum bahagia. Mami hanya bisa mendoakan kalian yang terbaik. Tugas mami merawat dan menjaga kamu sudah selesai sampai sini, sekarang giliran suami mu yang akan mengambil alih tugas mami dan papi".

Frislly tersenyum hangat, mengeratkan genggaman tangannya.

"Mami dan papi akan selalu jadi pelindung Kaka, biarpun ada suami Kaka tapi itu belum cukup. Frislly masih butuh mami dan papi di samping Kaka. Kaka masih belum bisa bahagiain kalian".

"Anak kecil yang dulu mama gendong dan setiap malam selalu ngerengek minta susu sekarang bakal jadi istri dan tumbuh menjadi gadis yang dewasa".

"Mamiii..Kaka bakal kangen banget sama mami sama Adek, sama papi juga". Tangis Frislly pecah.

Mami Fari langsung membawa putri kecilnya kedalam pelukannya. "sudah sudah..calon pengantin gak boleh nangis. Nanti gak cantik lagi".

Mengakhiri drama haru antara anak dan ibu ini, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Muncul wanita cantik sambil menggandeng anak kecil bermata sipit masuk menemui Frislly.

"Aunty!" Sapa Thalia Putri Onsu. Anak kedua Ruben dan Sarwendah.

Dan wanita yang bersama Thalia itu adalah Sarwendah.

"Frislly, wahhh cantik banget. Cici sampai pangling loh" puji Sarwendah pada calon adik iparnya.

"Thank you Ci Wen. Cici juga gak kalah cantik".

"Dan princess satu ini yang paling cantik". Berlanjut ke Thalia yang masih memeluknya erat.

"Aunty, you habis ini tinggal sama uncle kan?". Tanya Thalia.

"Iya dong Ci, aunty bakal bareng-bareng terus sama uncle".

"YEYYY, habis ini ai mau tidur sama you setiap hari" ucap Thalia polos.

"Ya tuhan, suami gue baru nikah cobaannya udah berat banget ya? Kasian. Kalau jadi malam ini Thalia tidur bareng, gak bisa malam pertama dong. Mana kemarin malam dia bilang malam pertama harus jadi gak boleh ditunda" batin Frislly prihatin dengan nasib sang suami.

"Eh jangan Ci. Kasian dong nanti aunty sama uncle nya gak bisa tidur". Jawab Sarwendah. Karena Frislly hanya diam saja tak mampu meng-iyakan ataupun menolaknya.

"Ah bunda tetot". ambek thalia.

"Eh Kok ngambek sih princess aunty. Iya nanti kita tidur sama-sama ya?".

Mendengar itu Thalia langsung sumringah, dan memeluk Frislly. Sarwendah menghela nafas pelan menatap mami Fari yang sedari tadi hanya tersenyum menyaksikan interaksi anak dan cucu nya.

Sarwendah bergantian menatap Frislly yang menatap balik dirinya. Memberikan kode 'bahwa semuanya akan baik-baik saja'.

Sarwendah bukannya tidak mengizinkan, dia juga mengerti bagaimana ritual pengantin baru setelah acara. Yang pasti itu juga bakal dilakukan Jordi dan Frislly nanti malam. Dan jika ada Thalia di tengah mereka, buyar harapannya mendapatkan ponakan dari Jordi.

S A T U   C I N T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang