22 : BERBEDA

988 99 9
                                    

Happy reading
Enjoy guys ✨
___

Seperti perkataannya kemarin hari ini Jordi akan membawa Frislly pulang ke Jakarta. Memang sedikit terburu-buru, tapi Jordi tidak ingin Frislly mengingat tentang anaknya lagi.

Begitupun dia, Jordi tak ingin terlalu larut dalam duka kehilangan anak. Bukan melupakan, orang tua mana yang tak sedih ditinggalkan anaknya. Jordi Frislly pun sama hatinya begitu hancur.

"Sayang, sudah?"
Jordi bersimpuh di depan Frislly yang duduk dipinggir ranjang.

Kemarin, pulang dari rumah sakit. Frislly tak sekalipun membuka mulut untuk bicara. Ini yang di khawatir kan Jordi.

"Yank.." panggil Jordi lagi. Jordi harus ekstra sabar saat ini, bagaimana pun Frislly itu seorang ibu tak mudah untuk melupakan kejadian kemarin.

"Hmm".

"Kamu gak papa?".

"Hmm".

Jordi menghela nafas pelan menatap Frislly. "Ayok sayang, yang lain udah nunggu di bawah".

Jordi meraih tangan Frislly dan mengajaknya turun. Dibawah semua orang sudah menunggu.

Thalia melihat Frislly dan Jordi turun, tersenyum. Cici langsung berlari dan memeluk Jordi terlebih dulu.

"Uncle..aunty kenapa?" Thalia heran melihat Frislly yang diam, tidak menyambut pelukan nya.

"Cici, you dengerin ai ya. Sekarang aunty lagi sedih, jadi you harus hibur aunty, oke?" Jordi berjongkok menyamakan tingginya dan memberikan pengertian Thalia.

Thalia berpindah, sekarang menghadap Frislly. "Aunty, nanti sampai di rumah ai mau jalan-jalan sama you beli mainan".

Frislly melihat ponakan, lalu berjongkok. "Iya sayang, nanti aunty temenin you ya".

Thalia Langsung menghamburkan pelukan ke Frislly. "Thank you aunty". Frislly tersenyum membalas pelukan Thalia.

Seenggaknya Frislly bisa tersenyum saat bersama keponakan-keponakan nya. Membuatnya sedikit lega.

"Ayok, kita berangkat ke bandara sekarang" ajak Ruben.

___

Saat didalam pesawat, Frislly begitu damai dalam dekapan Jordi. Tertidur sepanjang perjalanan.

"Jadilah seperti Frislly yang aku kenal, jangan pernah merubah sikap, sayang".

Elusan jari Jordi pada pipi Frislly tak pernah berhenti.

*
Beberapa menit lagi pesawat yang membawa Jordi dan sekeluarga akan landing di bandara internasional Soekarno-Hatta Jakarta.

"Sayang, wake up. Kita udah landing" bangunkan Jordi lembut, agar Frislly tidak terkejut.

"Emh? Iya".

Jordi tersenyum tipis melihat wajah polos Frislly sehabis tidur. Cantik natural.

"Ayok turun".

S A T U   C I N T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang