43 : HARI BAHAGIA KITA

740 75 16
                                    

Happy reading
Enjoy guys ✨
___

6 bulan berlalu perkembangan putra pertama Jordi dan Frislly semakin menggemaskan, sekarang ini Joy sudah mulai bisa merangkak dan ketika tidur sudah bisa melakukan segala pose lucu ala bayi. 

Jordi maupun Frislly tak sekalipun melewatkan momen-momen tumbuh kembang sang anak, baik melalui tangkapan gambar atau video mereka selalu mengabadikan momen indah Joynand.

"Ayok sini sayangg, diki lagi ayok" Jordi merentangkan kedua tangannya bersiap menyambut Joy yang merangkak kearahnya sambil tertawa cekikikan.

HAPP..

Jordi mengayun-ayunkan Joy yang sudah ia gendong sekarang, rasa bahagia tak terhingga Jordi rasakan sekarang ini. Putranya tumbuh dengan baik dan mendapatkan limpahan kasih sayang dariny dan juga dari istrinya serta semua keluarga besarnya, semua sangat menyayangi Joy.

"Papi, udahh kasian anaknya". Frislly datang dengan sepiring buah-buahan segar yang sudah ia potong-potong.

"Kamu masak, Yank?" Jordi ikut duduk di kursi kayu yang ada di taman. 

Ya! Jordi mengajak sang anak bermain diluar, membiarkan Joy menyentuh tanah dan rumput langsung agar dia terbiasa.

"Belum yank, tar lagi aku masak bareng bi Dona. Kamu mau aku masakin apa?".

"Seperti biasa sayang. Ayam".

"Hmm, ga bosen Pi makan ayam mulu?" Frislly menyandarkan kepalanya di bahu Jordi dan memainkan jari Joy.

"Ga lah, ayam Favorit ku".

"Iya deh tau yang juragan ayam".

Lama berdiam Frislly mengeluarkan ponsel dalam sakunya dan membuka fitur kamera dan memvideokan Joy yang duduk dibawah. 

"Ga kerasa ya Pi, Joy udah 6 bulan aja sama kita. Rasanya masih kemarin aku hamil dia".

"Seiring berjalan waktu putra kita kelak akan tumbuh menjadi putra yang baik untuk keluarga kita Mi...". 

"...Aku selalu berdoa semoga dia selalu di lindungi Tuhan, selalu mengedepankan Tuhan dan aku percaya Joy akan menjadi kebanggaan kita".

"Amin Pi, doaku untuk Joy selalu yang terbaik".

"Mari kita sama-sama menjalani ini terlepas masalah apa yang akan datang, kita harus bertahan dan membangun cinta setiap hari untuk kita, anak kita, dan keluarga kita sayang".

Genggaman erat Jordi pada jemari Frislly meyakinkan mereka akan mampu bertahan sampai akhir hayat. Membesarkan anak-anak bersama.

***

Menjadi seorang orang tua memang tak mudah apalagi seorang ibu. Kita perempuan yang sudah menjadi dituntut untuk mampu melakukan apapun itu terlebih mengurus suami dan anak. 

Sama halnya dengan Frislly walaupun sudah memiliki anak tapi tetap ia mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga, seperti cuci baju sendiri, masak pun sendiri terkadang memang dibantu oleh Bi dona yang sudah lama bekerja dengan suaminya;.

Bukan tak mampu untuk membayar Art lagi, tapi Frislly rasa masih bisa menghandle ini. Selain belajar dari Sarwendah yang juga mengerjakan sebagian besar pekerjaan rumah tangga, Frislly juga merasa lebih baik mengerjakan sendiri selagi bisa.

"Yank, kamu jangan capek-capek gitu ah. Naik turun tangga dari tadi" Jordi memantau kegiatan istrinya sedari tadi yang sibuk dengan cuciannya.

"Hehe, engga Yank. Mami kan lagi jemur baju di atas".

"Ya tapi kan bisa minta tolong orang buat bantu bawa bajunya ke atas, berat lho ini...".

"...Tinggal ini aja kan cuciannya?".

"Iya Pi".

"Lain kali kalau butuh bantuan bilang Mi. Papi pasti bantu kok".

Frislly sedikit tersenyum melihat perhatian sang suami, diakui Frislly memang Jordi itu tak segan-segan turut andil mengerjakan pekerjaan rumah.

"Iya suamiku, aku masih kuat kok kalau anggkat cucian gini doang" ucap Frislly mulau menjemur baju.

"Oh gitu? berarti nanti malam siap tempur dong ya sama aku?" tanya Jordi nakal memeluk Frislly dari belakang tiba-tiba.

"Hah? tempur gimana maksudnya? ga paham aku" masih lanjut menjemur baju. 

"Halah, masak ga paham sih? kamu itu wanita bersuami itu aja ga paham" Jordi mencolek dagu Frislly.

"Ya apa Pi, beneran Mami ga paham. Ngomong itu yang jelas dong".

"Itu loh yang, anumu dan anuku menyatu setelah itu aku akan memompa dengan cepat..."

Seketika Frislly ngeh dengan apa yang dimaksud suaminya.

"...agar mendapatkan kepua...."

AAKKKHHHHHHHH 

Frislly mencubit keras perut Jordi, kesal dan malu menjadi satu setelah mencubit Jordi Frislly lantas berlalu menyembunyikan wajah nya yang merah karna malu.

"Ya ampun bodo banget bisa-bisanya ga paham maksud suami sendiri" gerutu Frislly menuruni tangga. 

Jordi yang tertawa terbahak-bahak melihat reaksi istrinya lantas menyusul Frislly turun. Dilihatnya Frislly masuk kekamar mereka dan menidurkan dirinya disamping Joy yang tertidur lelap.

"Kamu tidak mau merealisasikan keinginan suamimu ini?" Jordi ikut menidurkan dirinya sembari memeluk Frislly yang memunggunginya.

" Pii, jangan gitu ah ada anaknya ni".

"Engga bakal didengar juga sama anak kita Mi".

"Auk ah, aku mau tidur" Frislly memejamkan matanya cepat.

"Udah sore ini masak tidur sih, mending mandi sama Papi mumpung anaknya tidur Mi".

Ucapan Jordi sekita membuat Frislly membuka mata dan berbalik arah ke Jordi.

"Mulutnya kadang ga difilter kalau ngomong, ingat ada anak Yank. Ya ampun Tuhan, punya suami gini amat".

"Gak bakal didengar sayang".

"Ya tetap aja Pi, nanti kebiasaan ngomong gitu depan anak. Gak baik".

"Yaudah kalau gitu ayok, biar aku gak minta lagi Yank".

"Engga!!! nanti aja".

"Engga ada penolakan!!!".

AAAAKHHHHH...

Frislly dengan cepat membungkam mulutnya sendiri, Syukur Joy tidak bangun.

"PAPI NGAGETIN!".

______________________

Yeaayyy Up kembali

Maaf ya lama ga Up lagi dagdigdug nunggu hasil uas kemarin wkwkw. Masih Maba soalnya jadinya rada takut-takut gitu heheh

Seperti biasa selesai baca wajib buat vote sama kasih komen yang menarik ya yang menghibur juga. yang belum follow wp ku cusss follow

LOVE, 10 Januari 2022

S A T U   C I N T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang