Happy reading
Enjoy guys ✨
___
Pagi yang dingin menyambut bangunnya sepasang suami-istri ini, setelah melewati malam yang begitu panjang. Saling memadu kasih, dan bercinta membuat tenaganya habis.
Seperti saat ini, jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi yang mengharuskan Frislly untuk bangun menyiapkan segela keperluan sang suami untuk bekerja.
Tapi, tangan Frislly masih setia melingkar di pinggang Jordi, memeluknya erat dan mencari kehangatan.
Dilain tempat, orang rumah sudah bersiap melakukan pekerjaan mereka masing-masing. Bi Dona sibuk dengan bahan masakannya, Tian sibuk dengan berkas-berkas yang akan dibawa Jordi ke kantor, dan Mas Pur sibuk membersihkan mobil dari debu yang akan dipakai Jordi hari ini ke kantor.
Tian yang semula berada di ruang kerja Jordi, kini berjalan ke dapur. Disana Tian sudah melihat bi Dona yang sedang memotong sayuran.
"Bi, mas Jo udah turun belom?".
"Belum atuh mas Tian, Cicis aja belum turun gimana ceritanya mas Jo turun duluan. Pasti nunggu istri tercinta dong".
Omongan bi Dona benar juga pikir Tian. Gak mungkin pak bos turun sebelum Bu bos turun. Kecuali ada hal penting.
"Tian yakin nih Bi, pasti deh lagi cinta-cintaan tuh bedua...".
Bibi masih enggan menyauti karena masih fokus ke bahan masakan yang sebentar lagi akan di rebus, airnya sudah mendidih.
"... kebiasaan nih mas Jo, kalo udah soal Frislly kagak inget deh soal kerjaan. Gue aduin juga nih ke Ko Ruben".
Tian mendumel sendirian, dan bibi tak sekalipun merespon.
"Ihhs, si bibi. Diajak ngomong diem-diem Bae. Nyaut napa, bi" Tian kesal karena dari awal bi Dona tidak mendengarkan perkataannya.
"Sabar mas. Ini bibi lagi sibuk masak. Kenapa?".
"Ih, kagak jadi bi. Lanjutin masak aja. Tian mau bangunin mas Jo" ucap Tian.
Tapi baru beberapa langkah, bibi dengan cepat berteriak melarang Tian pergi.
"Jangan mas Tian, biarin atuh. Biarin turun sendiri. Jangan ganggu!!!!" ucap bi Dona melarang keras.
"Aduh roman-romannya bener nih, di kamar lagi proses bikin pewaris Jorslly" ucap Tian pelan, tak mendengarkan bibi. Ia langsung berlari naik tangga.
"MASS TIAN. Ya Gusti Allah" bi Dona menepok jidatnya, heran dengan kelakuan Tian.
*
Sampai dipintu kamar jorslly, Tian sudah bersiap-siap. Pertama ia mencoba membuka pintu kamar perlahan, tujuannya jika pas ngagetin nanti kagak zonk kan. Niatnya ngagetin malah pintu ke kunci. Kan malu, xixi.
"YAHH.." ternyata pintunya terkunci, waspada sekali ya, bapack Jordi.
"Kan masih ada kunci cadangan ya? Ambil ah. Biar greget, nge-grebek pak bos dan Bu bos yang lagi mantap-mantap. ASIKKK, ada tontonan baru" ucap Tian girang, berlari mengambil kunci cadangan.
*
Tak membutuhkan waktu lama, Tian sudah kembali dengan kunci ditangannya. Jika ditanya kenapa Tian tau dimana letak barang-barang dirumah Jordi. Itu karena Tian sudah lama bekerja dengan Jordi, dan Jordi juga sudah menganggap Tian seperti saudaranya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
S A T U C I N T A
Ficção AdolescenteStory' JORSLLY [LENGKAP] berjanji dan membuktikan bahwa akan mencintai satu orang dalam hidup Kamu datang dan menghadirkan kata cinta yang semulanya menakutkan untukku, dan kini menjadi indah. perlakuan dan ketulusanmu mampu ku rasakan setiap harin...
