40 : PENDARAHAN

703 81 33
                                    

Happy readingEnjoy guys ✨___

BRAKKK!!!

"AKKHHH...ASSSH"

Bau anyir tercium olehnya, terlihat samar olehnya darah segar terlihat mengalir dipahanya hingga Frislly pingsan memegang bawah perutnya.

***

Septian asistiten pribadi berlari menuju ruang meeting Jordi di lantai 4, dengan langkah cepat dan sambungan telpon masih tersambung di genggamannya. 

"Mas Jo!!!!" sambil memberikan ponselnya ke Jordi Tian menahan nafasnya yang memburu. 

Kaget melihat keadaan Tian yang kacau, tanpa mengeluarkan satu kata pun Jordi mengambil ponsel Tian. Jordi kian kaget melihat sambungan itu adalah istrinya, perasaannya mulai tak enak.

"Hallo Cis".  

"Mohon maaf Pak, kami dari kepolisian saat ini berada di tempat kejadian kecelakaan.."

Sontak mata Jordi melotot, kecelakaan?.

"Kecelakaan pak? Istri saya bagaimana? kenapa bisa kecelakaan?" pikiran Jordi kacau, matanya seketika berair. 

"Saat ini korban atas nama Frislly Herlind sudah dibawa ke Rumah sakit Amadika, Pak, untuk info lebih lanjut serta mengambil barang-barang milik korban bisa langsung datang ke kantor Bapak".

Tak memperdulikan apapun Jordi langsung menuju ke Rumah Sakit, jadilah Tian yang harus mengakhiri pertemuan Jordi dan menyusulnya. Dia pun tidak bisa fokus bekeja jika seperti ini. 

Sembari menuju Rumah Sakit Tian menghubungi semua keluarga, ia yakin Jordi tidak akan sempat menghubungi mereka karna sekarang pikiran hanya ke Frislly.

Sampai lebih cepat 10 menit dari Tian, Jordi berlari menuju ruang IGD. Tepat dipintu masuk Jordi bertemu suster membawa keluar brankar pasien, "Pasien ibu hamil yang mengalami kecelakaan berada di IGD ini, Sus?".

"Atas nama siapa, pak?".

"Frislly herlind...".

"Saya suaminya". 

"Iya pak, ibu Frislly sedang ditanganin dokter kandungan kondisinya sangat kristis, pendarahannya tidak berhenti sedari tadi" jelas suster itu.

"Terimakasih".

Mata Jordi langsung tertuju ke wajah pucat istrinya yang terbaring menutup mata, sedangkan 2 dokter dan 3 suster sibuk dengan kondisi Frislly. 

Air matanya tak mampu lagi ia bendung, rapuh dan sakit melihat orang yang sangat ia lindungi berakhir di Rumah Sakit terbaring tak berdaya. 

1 suster menyadari kehadiran Jordi langsung menghampiri, "Bapak keluarga dari pasien?".

"Saya suaminya Sus. Bagaimana keadaannya?".

"Tunggu sebentar Pak, semua akan dijelaskan oleh dokter. Saya permisi dulu untuk mengurus persiapan persalinan Ibu Frislly" jelas suster berlalu dari hadapan Jordi. 

Persalinan? tapi usia kandungan Frislly masih 8 bulan. 

Usai menangani Frislly kedua dokter menghampiri Jordi yang duduk menunduk. 

"Pak..".

"Ehh, iya dok. Bagaimana keadaan istri saya?" tanya Jordi seolah tegar.

"Maaf pak, kami harus mengambil keputusan ini. Istri anda harus melahirkan sekarang, pendarahan yang dialami Ibu Frislly tidak berhenti, kami khawatir itu akan membahayakan anak bapak dan ibu". 

S A T U   C I N T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang