33 : SELESAI

1.5K 115 35
                                    

Happy reading
Enjoy guys ✨
___

Beberapa jam berlalu, kondisi Frislly sudah mulai membaik, tenaganya pun sudah kembali pulih. Setelah cairan infusnya habis Frislly sudah diperbolehkan untuk pulang.

Frislly yang hendak berdiri, turun dari ranjang Jordi dengan sigap membantu istrinya itu. Walaupun Frislly belum berkata apapun mengenai permasalahan nya. Tapi Frislly tidak menolak perlakuan yang diberikan Jordi.

"Mi, mami ikut pulang bareng kita kan?" tanya Jordi pada mertuanya.

"Iya nak, mami ikut. Tapi maaf ya mami gak bisa lama soalnya ada yang harus mami urus lagi. Karna semalem mami tinggal buat jaga Frislly".

"Maaf ya, Mi kakak ngerepotin".

"Engga, buat anak engga ada yang namanya ngerepotin".

"Yuk, Koko sama Cici udah nunggu di mobil".

Frislly berjalan dengan sangat pelan, sampai ditinggal oleh sang ibu dan adik yang sudah berjalan lebih dulu sambil membawa tas kebutuhan Frislly.

"Lambat banget yank?" ucap Jordi membuat Frislly mendelik menatap suaminya.

"Kamu kalo gak ikhlas bantuin. Ga usah bantuin sekalian" Frislly menjawab ketus.

"Bukannya gitu,....sudahlah ribet ngomong sama kamu".

Jordi tiba-tiba menggendong Frislly ala bridal style, melewati lorong rumah sakit yang terlihat cukup ramai orang berlalu lalang.

"Kyaaaa...kamu ngapain sih? Turunin gak? Malu sama orang".

"Kamu itu istriku. Gak akan dosa kalo ngelakuin begian. Udah kamu diam saja".

Frislly pun pasrah dalam gendongan Jordi. Tapi tak dipungkiri juga, Frislly merasa senang Jordi melakukan ini pada dirinya. Apalagi sekarang ia sedang mengandung jadi ingin di manja-manja.

"Ciee udah baikan. Udah gendong-gendongan". Ruben menggoda adiknya yang berjalan mendekat.

"Iya udah baikan. Iya kan sayang?".

"Engga!".

"Udah, ayok masuk kasian itu Cicis nya" kata Sarwendah membuka pintu mobil.

*
Masih dalam perjalanan karena memang Jordi menyuruh supir untuk mengemudi kan mobil dengan pelan-pelan agar Frislly merasa nyaman saat istirahat.

"Cis, mau makan apa? Ntar sekalian bisa dibeli" ucap Ruben yang duduk didepan menoleh kebelakang.

"Hmm, Cicis gak mau ko".

"Harus makan dong, Cis. Nanti dedek bayinya laper dong" rayu Sarwendah.

"Aku mau makan tapi harus ka Jordi yang masak" jawab Frislly.

"Udah gak marah lagi yank?".

"Ibunya masih marah, ini anaknya yang mau" ucap Frislly cepat, gengsi kalau sebenarnya dia sudah tidak marah lagi dengan suaminya.

"Alahhh, bilang aja kamu kangen sama aku kan?" Jordi mencolek dagu Frislly yang dengan cepat di tepisnya.

"Salah Lo juga ngapain selingkuh sama emak-emak!".

S A T U   C I N T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang