PS - 29

4.5K 525 63
                                    


_____________

Radell berjalan santai di acara pembukaan House of Spaghetti dengan long sleeve nude lace dress yang membalut tubuhnya. Rambutnya dicepol asal-berantakan-untuk menambah kesan santai di acara semi formal tersebut.

Di sana, ia bertemu banyak Hi-So¹ yang sering menghiasi majalah bisnis, seperti Tophati Wibisana, Hadian Trimurti, Gagah Pattimura, Lale Rangganis, Mahanta Wirabangsa, Raden Ascarya Atmodjo, dan Arnaka Adiguna.

Ketika ia mendapati Naka hadir di acara tersebut, tanpa berpikir panjang ia mendekat, "Naka?" sapanya.

Naka menoleh ketika mendengar namanya dipanggil, "Ah, hey Radell," jawabnya. Pria yang sedang asik memperhatikan sekelilingnya itu kemudian mengalihkan padangan dan mengajaknya mengobrol, "sudah lama?" tanyanya.

"Baru sampe," jawab Radell.

"How are you?" Naka kembali bertanya.

"I am good. Kamu gimana?"

"I am great!" Naka menjawab dengan antusias. "Seneng banget bisa ketemu lagi," menyeringai, "kalau nggak salah terakhir ketemu di Singapore, di resto Padang, ya?"

"Iya bener. Setelah itu kita nggak pernah kontak lagi. I also forgot to text you when I arrived in KL. Sorry," kata Radell dengan menyesal.

"Nevermind. I bet, you were busy too," timpalnya.

"Yes, I was. Kamu juga, kan?"

"Banget. Aku bolak-balik Bangkok-Jakarta terus. Kebetulan lagi expand bisnis ke sana. Bulan depan mau resmiin kantor baru."

"Seriously?!" Radell memastikan, "Wah, congrats, ya, Ka!" memberikan selamat pada Naka. "Kayaknya boleh tuh dikabarin pas opening," godanya.

Naka senyum, lalu membalas, "Boleh, entar aku kabarin. Aku bakalan seneng banget kalau kamu bisa dateng!"

"Berkabar aja jadwal pastinya kapan biar aku bisa sesuaikan dengan jadwal aku. Lagi padet soalnya. Ini aja disempet-sempetin dateng karena nggak enak sama orang tua Adrian."

"Mantu idaman banget sih!" Naka memuji. Radell tersipu mendengarnya. "Anyway, ke Adrian, yuk!" ajaknya. "Dia ada di sana..." menunjuk Adrian yang sedang menyapa tamu satu persatu.

Naka mempersilakan Radell berjalan lebih dulu. Ia benar-benar terkesima dengan penampilan Radell hari itu. Apapun yang perempuan itu kenakan tampak pantas dan pas.

Bakal aneh kalau Faradellia ini nggak nge-date sama laki setelah hubungannya dengan Adrian berakhir. Asli! Kalau gue bisa stay di suatu tempat lebih lama, mungkin gue bisa fokus ngejer Radell. Langsung gue nikahin, nggak pake mikir!

"Hey, man..." Naka menyapa Adrian lebih dulu.

"Oh hey!" jawab Adrian. Ia menjabat tangan Naka dan memeluk pria itu. "Thanks sudah nyempetin dateng," ujarnya.

"I am happy for you, man. Congrats, ya!" kata Naka lalu melepas pelukan mereka.

"You're welcome..." jawab Adrian. Namun, ia tak memandang wajah Naka. Tiba-tiba pandangannya fokus pada Radell. Ia memindai penampilan Radell dari ujung kaki hingga kepala. Perfect!

Prefix-SuffixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang