CHAPTER 11: MYSTERIOUS GUY

10 3 0
                                    

"kenapa kalian diam saja" wajah chase mendekat lagi

Jujur saja wajah dia bahkan lebih seram daripada hantu di bumi, "k-kau siapa?" Aran gelagapan dia berjalan mundur tapi seperti ada tekanan yang membuat nya berhenti seketika

"Siapa? Bukan nya aku sudah menyebut kan nama ku?" Badan nya berpindah ke belakang Aran dan sonia,lalu mulai merangkul mereka

"Sekarang giliran kalian,jika kalian tidak menjawab..." Ucapan chase terhenti sejenak

"Aku akan memaksa kalian berbicara!" Sambung nya sambil berpindah tempat ke depan wajah mereka lagi

Sunyi. tidak ada yang berbicara, entah kenapa mulut Aran sangat sulit untuk dibuka.

"Jadi kalian lebih memilih diam? Baguslah!" Ucap chase lalu tersenyum licik,dia langsung mengambil 2 jarum dan di tusukan ke pipi Aran juga Sonia

Mereka menahan sakit, mereka juga tidak bisa berbicara, "Bagaimana ini menyenangkan bukan!" Chase menatap kagum wajah mereka

Dia mengeluarkan sihir nya seperti benang,lalu mulai menjahit mulut mereka,
"c-cu-k-kup" ucap Aran mencoba berbicara, mulut nya sudah mengeluarkan darah yang cukup banyak begitu juga dengan Sonia

"Ada apa dengan kalian ayo melawan!" Ucap chase penuh penekanan lebih tepatnya 'semangat'

Aran mencoba berpikir tapi tetap saja dia bukan tipe penyusunan strategi,dia tau di bodoh maka dari itu dia akan melawan dengan cara yang bodoh.

Aran meninju pipi nya berkali-kali membuat darah yang keluar semakin banyak.

"Mmmm a-apa-k-kau-gil-gila" kata Sonia melotot tak percaya melihat tindakan aran

"Jadi kau memilih bunuh diri?" Tanya chase dengan raut wajah sedih

Setelah berulangkali meninju pipi nya,aran terjatuh ke tanah karena sudah tidak kuat lagi,tak lama ia tak sadarkan diri.

"Wah sudah mati ternyata! Sayang sekali!" Chase membalikkan badan nya meninggalkan Sonia yang masih terdiam menahan sakit,dia sepertinya tidak begitu tertarik pada sonia, tapi Sonia lega akhirnya tidak disiksa lagi

"Tapi bohong. Mana mungkin aku meninggalkan orang yang sedang pura-pura pingsan!" Chase membalikan badan nya lagi menuju ke arah Aran

Chase memang bukan tipe orang yang mudah dibodohi dia selalu bisa menebak rencana musuhnya,apa dia berhasil menebak rencana Aran?

Dia mendekat ke tubuh Aran,chase tersentak kaget, jantung aran sudah berhenti berdetak,mana bisa? Dia baru saja mendengar napas aran.

Chase masih duduk terdiam di samping Aran,dia menatap ke arah sonia,apa dia harus melakukan sesuatu pada anak perempuan ini?

"Kena kau!" Aran bangun dari tidur nya,dan langsung memukul orang itu hingga terlempar ke batang pohon

Apa yang barusan terjadi? Semua orang bingung termasuk lawan nya,baru pertama kali ia ditipu oleh tipuan semacam ini, benar-benar nekat!

Aran sengaja memukul diri nya berulang-kali agar jarum itu lepas,dan juga detak jantung nya melemah,dia mengambil napas untuk terakhir kali nya tapi sepertinya itu didengar oleh chase,lalu saat chase menghampiri nya,dia tidak bernapas sama sekali selama 2 menit.

"Kau benar-benar mengagumkan!" Puji chase

Aran sedang mencoba mencabut jarum di mulut sonia,seperti nya itu memang bukan jarum biasa,sonia harus melakukan hal seperti Aran, tapi mana mungkin ia tega melakukan hal tersebut pada seorang wanita

Tapi anehnya sonia malah melakukan hal yang sama seperti Aran,meninju dirinya berkali-kali hingga jarum itu terlepas

"Tak kusangka kau mau memakai cara bodoh seperti itu" ucap Aran pada Sonia lalu terkekeh kecil

"Mmm aku bukan tipe cewek yang lemah, yang pingsan hanya karena tinjuan seperti itu!" Balas sonia lalu menyeka darah di pipinya

Chase mendengus napas sebal, "bagaimana dengan yang i-" ucapan chase terhenti,dia memegangi kepalanya yang sangat sakit

"s-sebaiknya main-main nya hanya sampai sini, semoga kita berjumpa lagi,Aran!" Ucap chase lalu menghilang begitu saja

"Keparat kau-" Aran berusaha mengejar Namun nihil,dia sudah menghilang begitu saja

"Eh tunggu bagaimana dia bisa tau nama-mu? Bukan nya kau belum memperkenalkan diri?" Tanya Sonia mengerutkan dahinya

"Karena aku terkenal" balas aran sombong seakan merendahkan Sonia

"berisik!" Sonia mengepalkan tangannya kuat-kuat,aran yang melihat nya hanya Mengangkat bahunya seakan-akan tidak terjadi apa-apa

"Kalian baik-baik saja?" Tanya Yora mendekat ke arah aran dan sonia,semenjak orang aneh itu pergi, sihir segel nya mulai memudar

"Kami baik-baik saja, bukti nya dia masih bisa marah-marah!" Ucap aran sambil menunjuk ke arah sonia

"k-kalian maafkan k-kami..."

"Kami terlalu lemah, terlalu jadi beban, tidak bisa melakukan apa-apa hanya bisa menonton kalian yang disiksa seperti itu" ucap kisa mewakilkan yang lain

Mereka menangis dihadapan Aran dan Sonia, mereka merasa diri mereka tidak bisa apa-apa, ditambah melihat kekuatan dahsyat yang dimiliki Aran dan Sonia itu membuat mereka lebih merasa tidak bisa apa-apa

"Ada apa dengan mu Kisa,ini seperti bukan dirimu saja!" Ucap Aran sambil tertawa

"Aku tidak bercanda aran,aku akan menjadi kuat seperti kalian berdua!" Tegas Kisa

"Aku tidak merasa kalian lemah kok,aku juga sama seperti kalian sangat lemah, Aku juga tidak tau kalau bisa mengeluarkan kekuatan hebat seperti itu!" Balas Aran

"Oh ya clarice boleh kau sembuhkan luka ku?"

"Aku duluan" sela sonia menatap kecut ke arah Aran

"Maaf tapi energi ku tinggal sedikit jadi untuk luka seperti itu aku hanya bisa menyembuhkan satu orang" clarice menunduk kecewa

"Bagaimana jika aku sembuhkan kau saja Aran!' sambung nya sekali lagi

"Tidak perlu aku baik-baik saja,lebih baik kau sembuh kan saja teman-mu, seperti nya dia lebih membutuhkan nya daripada aku" seru Aran, lagian seharusnya juga clarice lebih mengutamakan sahabat nya, tapi kenapa harus dia?

Clarice akhirnya menyembuhkan luka Sonia,dan sekarang mereka berniat untuk pulang ke ibu kota negeri fello.

"Eh jangan bilang kalian lupa tujuan Kita?" Tanya Yora tersenyum kecut

"Ahh cincin kerajaan" ucap mereka bersamaan

"Ayo kita cari di dalem!" Balas josi

***

-pengkhianatan adalah hal yang paling kubenci hingga saat ini

---

Ayo vote!
Segini cukup kan?
Bye-

ARAN [COMPLITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang