CHAPTER 41: PERANG?

5 1 0
                                    

Hari ini adalah hari kedua setelah meninggal nya denpaka,aran dan teman-teman nya sedang berkumpul di rumah yora,kata nya ada yang mau mereka bicarakan.

"Kisa kemana? Kenapa dia selalu datang terlambat sih?" Omel Aran,sudah satu jam kisa belum datang juga

"Kenapa ga dimulai aja sih?" Lanjut aran

"Biar ngejelasin nya cukup sekali." Jelas josi

"Hey teman-teman maaf aku terlambat." Dari ambang pintu muncul kisa yang sedang menormalkan napas

"Dasar kau ini terlambat terus!" Aran mengepalkan tangan nya mata nya penuh kemarahan

"Sudahlah jangan banyak omel,aran" ucap josi,dia capek bisa-bisa nya memiliki teman yang suka ribut

"Aku tau kalian sudah menunggu lama,ini bukan masalah sembarangan,kemarin aku sudah bicara kepada kapten yoba dia juga histeris kaget dan mungkin sekarang dia sedang melapor pada gofello ke-empat dan teman-teman nya,"

Josi mengambil secarik kertas dan menaruh nya di meja besar yang ada di depan mereka semua,
"Manusia di bumi menyatakan perang kepada kita."

"HAHHHH!!!" Semua nya histeris kaget,hanya josi dan clarice yang tampak biasa saja karena mereka sudah tau akan hal ini

"Perang? Kau tidak bercanda kan?" Aran menganga tak percaya

"Dengar kan aku dulu,jadi saat aku berada di desa miwa kemarin,aku dan clarice bertemu dengan manusia itu,dia bilang kepada Orang-orang disana jika dia menyatakan perasaan satu bulan dari sekarang,dia akan datang kesini bersama para pengikutnya,"

"Tapi kapten yoba lebih setuju jika kita saja yang akan datang langsung ke bumi,dan memberhentikan perang ini agar berakhir, soalnya jika perang berlangsung disini akan mengganggu penduduk yang tidak bisa bertarung,dan beberapa daerah juga akan hancur."jelas josi panjang lebar

"Josi ingin kita membuat rencana juga mempersiapkan semua nya matang-matang,dua bulan dari sekarang kita akan datang ke bumi" clarice yang ada di samping josi ikut berbicara

"Apa kau ada rencana?" Tanya yora pada josi

"Aku belum memikirkan nya,aku masih kaget akan hal ini,perang? Itu hal yang gila bukan?" Josi meneguk minum yang sudah di sediakan oleh yora sejak tadi

"Aku rasa kita tidak boleh asal bikin strategi, karena rencana yang kita susun belum tentu di setujui para atasan lainnya,pangkat kita masih kecil,tim kita pun sampai sekarang belum di resmikan,jadi suara itu pasti akan tenggelam begitu saja" ucap aran

Dia memang benar, biasanya orang yang pangkat nya lebih tinggi atau para senior, jarang sekali ada yang mau mendengar pendapat bawahan nya.

"Kau benar juga,kita harus mendiskusikan nya bareng ksatria atas,terus bagaimana?" Tanya yora pada josi

Josi menghembus napas lelah, "ayo kita ke markas besar"

"Markas besar? Tempat apa itu?" Aran bertanya dengan wajah polos milik nya

"Markas besar itu tempat para atasan termasuk gofello dan asisten nya kumpul" jelas yora,dia memang cukup tau banyak tentang negeri ini

Josi menaruh kertas yang sebelumnya ada di meja ke dalam saku baju nya, "ayo kita bergegas, mereka mungkin sedang mendiskusikan nya sekarang."

***

Pintu markas besar itu sangat tinggi,yora yang membuka nya,suara decitan nya mengalihkan perhatian orang-orang yang ada di dalam tempat itu, mereka semua menoleh kepada yora dan teman-teman yang berada di belakang nya.

ARAN [COMPLITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang