CHAPTER 46: Hidup tapi mati

5 1 0
                                    

Aran langsung berlari keluar pintu menuju ruangan yang ada di sebelah kanan, jantung nya berdetak cepat,dia benar-benar ingin melihat sosok ibu nya,dia tiba di satu pintu.

Dia ragu untuk membuka nya, pikiran dan hati nya benar-benar tak karuan,dia menarik napas lalu membuangnya perlahan-lahan,

Cekrek

Dia melihat ke arah sudut kanan hingga kiri,tapi tidak menemukan siapa-siapa disana, "apa itu kau Oliver?" Suara pelan serak nan tak berdaya mendarat di kuping Aran

Aran mematung sementara,itu adalah sosok ibu nya,dia berada di pojokan dengan tubuh yang dipaksa berdiri menggunakan alat-alat,

Aran tak kuasa menahan tangis,dia,dia akhirnya bertemu sosok ibu nya, "IBUUUUU!" teriak Aran dan segera berdiri di hadapannya

Tadinya dia ingin memeluk tapi melihat tubuh ibu nya yang aneh seperti ini dia jadi heran juga takut sendiri, "ibu,ibu dengar aku?"

"Ini aku, Aran Bu" ucap nya

Mata ibu nya benar-benar kosong,bibir nya sudah tak berwarna, sekitar matanya juga sudah menghitam,apa ini benar ibu nya?

"Aran? KAU ARAN?" Ibu nya bertanya sambil menatap kosong ke arah Aran

"Iya bu ini Aran" aran sudah tak kuasa menahan tangis nya lagi,dia malu menangis di depan ibu nya

Mata akira sudah kosong, dia sudah tidak bisa menangis lagi,air mata nya sudah terlalu banyak keluar,dia berusaha mengelus rambut Aran dengan tangan yang sudah dipasangkan alat-alat, "ibu senang bisa bertemu dengan-mu."

"Ibu jelasin kenapa bisa begini? Siapa yang membuat ibu seperti ini? Bukan kah ibu sudah... tidak ada?" Aran memelankan suaranya di akhir kalimat

Akira tidak menjawab, "ibu kasih tau Aran,Bu ,kata bibi asyfa,kata kapten yoba ibu sudah tidak ada, lalu bagaimana bisa ibu berbicara dengan ku disini?" Aran berusaha menyeka air matanya yang sudah jatuh di pipi nya

"Kau sudah bertemu dengan mereka? Baguslah" Akira memaksa kan dirinya tersenyum,walau sakit rasanya

"Aku senang kau bisa ada di hadapan ku, Aran"

"Aku senang masih diberi kesempatan untuk melihat wajah dewasa-mu,kau benar-benar orang yang tampan" Akira mengelus wajah Aran

"Aku juga senang ternyata kau sudah pergi ke negeri asal mu, tempat dimana kau dilahirkan,kau pasti bertemu banyak orang disana bukan?"

"Aran bisa kau tatap mata ibu?" Ucap Akira, daritadi Aran hanya menunduk sambil meremas jari jemarinya 

Dia melihat ke manik mata ibu nya,dia melihat nya,sorot mata penderitaan yang dialami ibu nya selama ini, "apa kau melewati hari yang berat, Aran?"

Pertanyaan itu terlalu mencekam bagi nya, tubuh aran benar-benar mematung sekarang, "tidak kok, Aran tidak merasakan penderitaan entah di bumi juga di negeri fello,ibu jangan khawatir,ini seperti rencana yang ibu susun selama ini." Aran tersenyum tulus, sangat tulus, semua orang akan mengira Aran ucapan barusan adalah kebenaran

Tapi tidak dengan Akira, "mata kita sama, Aran"

"Warna mata kita adalah biru,"

"Walaupun biru, tapi warna mata kita yang sebenarnya adalah hitam,karena apa?"

"Kita mengalami hal berat sehingga lupa jika kita sudah menodai mata yang indah ini, Aran maafkan aku" akira menangis tanpa suara,tanpa ekspresi juga tanpa air mata

"Ibu belum menjawab siapa yang memperlakukan ibu seperti ini?" Aran bertanya khawatir

"Ibu akan beritahu,tapi setelah itu kamu harus jawab jujur pertanyaan ibu,ya" aran mengangguk,entah itu pertanyaan atau apa akan dia lakukan

ARAN [COMPLITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang