CHAPTER 42: BAIKAN?

7 0 0
                                    

"Aran,ada yang ingin aku sampaikan" ucap yoba pada Aran, sekarang dia sedang berlatih sendirian di hutan tempat biasanya ia latihan

Aran menaikkan alis nya bingung, "ada apa?"

"Alan,kakak-mu ,dia bilang ingin berpartisipasi dalam perang ini" Aran kaget mendengar ucapan yoba

"Yah aku juga sedikit bingung ingin menerima nya atau tidak,aku takut jika dia mengacau nanti." Yoba menundukkan kepalanya,dia juga khawatir pada alan

Aran mengangguk paham,jadi itu alasan kapten yoba berbicara padanya, "terima saja,kapten"

Yoba menatap manik Aran, "kau,kau tidak bercanda kan?"

"Tentu saja tidak"

"Yah aku mendengar dari josi dan yang lain,saat peristiwa di desa Miwa kemarin,kau bersama alan bukan?"  Tanya yoba seperti menyelidik

"Ahh iya, memang kenapa?" Aran bertanya balik

Yoba tersenyum lebar,dia menepuk pundak Aran,
"Aku senang,bahkan lebih dari kata senang jika kalian sudah baikan,entah apa yang terjadi,kalian pasti mengalami sebuah hal,bukan?"

Aran memutarkan bola matanya, "aku tidak bilang jika kami sudah baikan"

"Eh kalian masih belum baikan?" Yoba jadi bingung sendiri

"Tidak,kami sudah baikan kok!" Seru alan yang tiba-tiba saja datang menghampiri mereka dan memeluk erat tubuh aran

"Ihh lepas" aran memukul lengan alan sehingga dia melepaskan pelukannya

"Alan?" Yoba bingung karena tiba-tiba Alan muncul begitu saja

"Yo,kapten" Alan tersenyum

"Kapten?" Yoba bingung ketika mendengar alan memanggil nya dengan kata lain

"Ya, memang kapten kan?" Tanya alan

"Ya terserah kau saja,oh ya karena kebetulan kau ada disini,aku ingin bertanya,"

Alan mengerinyit bingung, "kau serius ingin membantu negeri fello?"

Alan mengehela napas, "apa raut wajah ku terlihat bercanda?"

Yoba menatap manik mata Alan, "baguslah jika begitu."

Yoba meninggalkan mereka berdua,aran mengendus napas sebal,dia malas berurusan dengan kakak tak tau diri itu.

"Ada yang ingin aku bicarakan!" Alan angkat bicara dan menghentikan kesunyian

Aran diam saja, dia tidak menoleh tetapi dia tetap mendengar perkataan kakak nya, "yah aku harap kau tidak menganggap serius perkataan-ku" Alan mengelus rambut adik nya

"Apa kau tau berapa lama lagi kita akan pergi ke bumi?" Tanya alan

"Hm aku tau,satu Minggu kan?" Aran menjawab dengan wajah datar

"Lalu apa kau tau kita akan berperang?" Tanya alan sambil menatap manik adiknya

"Ya tentu saja aku tau!" Seru Aran dengan nada sebal

"Apa kau sudah menyiapkan semua nya?" Alan bertanya lagi

Aran memutarkan tubuh nya agar melihat sosok kakak nya, "sebenarnya mau ngomong apa sih,daritadi nanya yang ga jelas terus", Aran memutarkan bola matanya malas

"Ini bukan sembarang pertanyaan, Aran" jawab Alan berusaha sabar

Aran tersenyum kecut, "hah? Bukan sembarang pertanyaan? Lalu untuk apa kau bertanya tentang kapan kita ke bumi,apa kau sudah menyiapkan semua nya,"

ARAN [COMPLITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang