CHAPTER 37: FAKTA

3 0 0
                                    

"sangat indah bukan?" Tanya asyfa pada aran yang sedari tadi memandang kamar ibunda tercinta nya

"Yaa" di kamar Akira banyak bingkai foto yang dipajang di dinding, mulai dari foto keluarga besar,foto dengan adik nya,juga foto dengan kerabat nya,

"Foto siapa ini?" Aran bertanya sambil menunjuk foto yang terletak di samping kasur ibu nya

"Lihat saja di belakang" aran mengikuti perintah asyfa untuk melirik ke belakang bingkai itu,disana tertera hurus a dan d

"A dan D,siapa maksudnya?" Aran kebingungan

Asyfa menghela napas, "itu adalah teman masa kecilnya,kak akira sangat dekat dengan nya, walaupun umur mereka beda lima tahun, tetapi persahabatan mereka tidak bisa diremehkan,bahkan dia saja rela mengantar Akira untuk pergi ke bumi." Jelas asyfa

Aran langsung tersenyum sendu, "bagaimana dengan kabar nya, apa dia juga mati kehabisan chi sama seperti ibu?"

"Maksudnya? Mati kehabisan chi? Siapa dia?"

"Eeh,bukan nya ibu mati karena kehabisan chi di bumi?" Aran bingung sendiri

"Siapa yang bilang begitu?" Asyfa juga ikut terbingung

"Kapten yoba"

"Sialan,aku lupa memberitahu kebenaran nya." Asyfa menggaruk rambut nya frustasi,jadi selama ini semua orang menganggap begitu?

"me-memang kebenaran nya apa?" Aran tak habis pikir,jadi selama ini dia salah sangka?

"Sebenarnya aku malas cerita tapi kau berhak tau,Aran"

"Begini,saat sudah mengantar mu, memang benar jika ke bumi chi kita akan dikuras, tetapi chi kak akira tidak semudah itu untuk terkuras,Saat sudah dekat dengan portal ke negeri sihir,dia bertemu dengan mica,istri pertama arun" raut wajah asyfa berubah 180 derajat

"Lalu?" Aran sedang penasaran tetapi asyfa malah berhenti berbicara

"Tentu saja mereka bertarung,lebih tepat nya kakak terpaksa bertarung, pertarungan itu berlangsung lama dan mencekam, hingga ada tiga manusia yang melihat kejadian itu,dan saat itu juga mereka berhenti, mica menyerang orang itu agar mati,tapi kak akira melindungi nya,"

"Karena chi yang ia miliki tinggal sedikit,dia tidak hanya bisa menyelamatkan satu orang,dan bisa dipastikan dia juga ikut mati,saat dalam keadaan sekarat dia melihat mica yang sedang memanipulasi pikiran orang itu entah apa yang ia bicarakan,dia juga tidak tau"

"Sebelum mata nya tertutup erat untuk selamanya, kak akira juga menceritakan semua nya pada burung kesayangan milik nya,dia memberi amanat kepada burung itu agar memberitahu kan semua ini pada keluarga nya,maka dari itu Aku tau tentang hal ini." Jelas asyfa panjang lebar,dia berusaha tegar agar tidak meneteskan air mata nya yang kesekian kali

"Jadi kenapa kapten yoba tidak tau tentang hal ini?"

"Sejak burung itu dikirim,aku adalah orang pertama yang mendengarkan nya,dan disitu lah aku mulai merasa kehilangan,aku tidak pernah keluar kamar dan terlalu malas untuk berinteraksi dengan semua orang,"

"Satu tahun kemudian,aku sudah mulai merelakan kepergian sang kakak,aku terlalu asik dengan dunia sihir penyembuhan,sampai aku lupa dengan orang-orang di negeri fello,maka dari itu aku sampai sekarang pun lupa memberitahu nya,"

"Mungkin saja yoba mengira jika kak akira mati karena kehabisan chi, padahal tidak."

"Jadi begitu ceritanya" aran jadi geram sendiri dengan orang bernama mica,dia itu sebenarnya siapa? Aran ingin menghajar nya sekarang.

"Kau pasti sedang memikirkan orang bernama mica,benar kan?" Asyfa langsung terkekeh kecil

Tak lama dia langsung mengubah ekspresi menjadi datar, "aku juga begitu, sampai sekarang aku masih geram dengan nya,aku tidak mengerti kenapa dia seperti itu, mungkin karena cemburu dengan kakak-ku." Jelas asyfa

ARAN [COMPLITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang