CHAPTER 43: KEMBALI

8 1 0
                                    

Hari ini atau bisa dibilang 3 hari sebelum berangkat ke bumi,aran sudah berjanji untuk bertemu dengan evander, seperti biasa Aran mungkin terlalu cepat datangnya.

"Yo Aran" Evander datang dan tiba-tiba muncul di depan kepala Aran

Yah, Aran sudah terbiasa dengan evander yang tiba-tiba muncul, "sudah lama ya" evander tersenyum

"Aku tidak mau basa-basi sih,aku hanya ingin membuat kesepakatan dengan teman mu yang bernama aeson, aku ingin menggunakan nya untuk perang nanti" ucap Aran

Evander tidak menyangka Aran ingin berkuda saat perang nanti, "Yah aku bisa saja bilang padanya,tapi belum tentu dia mau menyetujui rencana mu" jawab evander,dia sudah tau betul sifat teman nya

Aran cemberut,dia tidak punya waktu lagi,jika aeson menolak berarti dia harus berdiri di format kedua bersama lainnya,dia menolak keras karena dia tidak suka dilindungi orang lain,lebih baik dia yang melindungi orang lain.

"Yah aku tidak bisa berbuat apa-apa sih" Evander ikut merasa tidak enak

"Tapi aku akan berusaha membujuk aeson, jadi kau tidak usah khawatir" evander tersenyum,hati nya juga merasakan sakit,dia ingin mengikuti perang ini

"Evander" sahut aran

"Ya?" Evander bertanya dia bingung dengan respon Aran

"Apa tidak ada cara agar kau kembali?"

Bola mata evander membulat tak percaya,tak lama dia membelakangi tubuh aran, "aku tidak tau" jawab nya

"Aku ingin berkuda bersama-mu Evander,apa benar-benar tidak ada caranya?" Aran berjalan ke depan Evander

"Aku tidak tau" jawab evander sambil menunduk

"Evander,aku...aku minta maaf" aran menunduk,entah kenapa tiba-tiba rasa bersalah terus muncul di pikiran nya

"Maaf, untuk apa?" Evander mengangkat kepalanya dan melihat wajah aran yang sedang melihat ke bawah

"Karena... karena ayah yang tidak tau diri dengan seenaknya membuat mu terjebak dalam keadaan ini,"

'"tapi tenang saja, saat aku bertemu nya nanti entah dimana pun itu,aku akan memukul nya hingga dia merasakan semua akibat yang telah dia lakukan" Aran menatap Evander dengan penuh semangat, tangan nya mengepal kuat untuk tidak sabar memukul ayah nya nanti, itupun jika bertemu.

Evander tersenyum senang,ayah dan anak memang tidak berbeda jauh, sama-sama bisa membuatnya tersenyum,ia harap, Aran tidak melakukan kesalahan yang sama.

"Aran,aku..aku juga ingin kau duduk di punggung ku dan menunggangi-ku untuk bertarung" ucap Evander tulus

Tanpa Evander sadari, kata-kata nya barusan mengembalikan semua yang sebelumnya hilang.

Tubuh nya kembali membesar,tanah di bawah nya juga kian merapuh karena tidak sanggup menahan berat Evander, Aran berjalan mundur tak percaya,dia berhenti ketika tubuhnya bertabrakan dengan pohon di belakang nya.

Aran benar-benar terpaku dengan wujud asli evander, tubuhnya yang berwarna putih mengkilap, ekor abu-abu dan sayap nya yang berkibas juga mata biru milik nya.

Aran benar-benar terpaku dengan wujud asli evander, tubuhnya yang berwarna putih mengkilap, ekor abu-abu dan sayap nya yang berkibas juga mata biru milik nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARAN [COMPLITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang