CHAPTER 44: BUMI YANG SEBENARNYA

6 1 0
                                    

Setelah dua jam perjalanan, mereka sampai di portal rahasia,satu persatu-satu masuk ke portal itu dan tiba di bumi.

"Dimana ini?" Komandan pasukan garda depan bertanya sambil melirik kesana-kemari

"Ini di negara Indonesia,aku tau karena dulu tinggal di sini" Aran menjawab dengan wajah yang malas,setelah sekian lama dia malah dipertemukan kembali Dengan tempat asal nya

"Ah kau benar,aku baru saja ingat" ucap komandan pasukan depan—dikra

Semua orang sudah sampai disana, mereka semua memakan lahan itu hingga tak tersisa,jika di pikir-pikir ksatria sihir dan lainnya yang ikut dalam perang ini berjumlah 7,000 orang dengan 800 hewan tunggangan yang notabene nya bukan hanya kuda.

"Kenapa tempat ini sepi, dimana para makhluk bumi?" Beberapa kapten maju duluan untuk mencari orang-orang tapi nihil, mereka tidak menemukan siapa-siapa

"Apa ini bukan di bumi?" Tanya dikra setelah melihat tidak ada siapapun disini

"Jika ini bukan di bumi lalu di mana?" Tanya Aran dengan wajah yang lesu,dia sebenarnya malas menanggapi ucapan nya

"Mungkin di bulan atau di planet lainnya?" Balas dikra dengan wajah yang polos

Aran hanya bisa mengelus dada,mana ada di bulan atau planet lainnya tempat seperti ini.

Komandan yang sebelumnya mengecek menggunakan hewan tunggangan berjalan Kearah sini sambil tergesa-gesa.

"Gawat ada sebuah gas yang sebentar lagi menyebar kesini, mungkin saja itu gas beracun,kita harus bisa mengatur napas kita!" Seru nya sambil memerintahkan yang lain

Aran dan evander berjalan mundur,kuda mereka yang paling cepat, tanpa pikir panjang Aran langsung memerintahkan mundur ke tempat lain untuk para garda belakang.

"KALIAN SEMUA MUNDUR,KATA KOMANDAN GARDA DEPAN,ADA GAS BERACUN YANG SEDANG MENUJU KE ARAH SINI,KIRA HARUS BISA BERHATI-HATI." teriak Aran ke semua orang

"Hey Aran apa maksud mu?" Tanya sonia ketika melihat Aran berteriak dan menuju ke tempat nya

"Kita mundur dulu,cepat." Balas Aran yang di angguki oleh sonia, mereka semua berjalan mundur dan mencari ke tempat lain

Tapi apa daya,gas itu sudah terlanjur terlihat, beberapa orang yang tidak bisa mengontrol napas jatuh pingsan, bisa dipastikan jika gas itu beracun.

"Sonia boleh kah aku meminta tolong?" Tanya Aran

"Apa?" Jawab Sonia sambil berusaha mengontrol pendengaran nya,karena banyak orang yang berteriak sehingga suara Aran terlihat mengecil

Aran yang sudah berbicara dan melihat respon Sonia yang biasa saja bisa ia simpulkan kalau sonia tidak mendengar nya,

"Evander mendekat ke arah sana" Aran menunjuk ke tempat sonia berdiri,evander menurut dia langsung maju dengan kecepatan yang normal

Aran menarik tangan sonia paksa dan membiarkan tubuh sonia agar duduk di depan nya.

"Hey! Apa yang kau lakukan?" Tanya Sonia yang terlihat tidak suka ketika melihat Aran memperlakukan nya seperti itu

"Jangan banyak bicara,kau tadi tidak dengar bukan makanya aku bawa kau ke kuda evander dan membiarkan mu duduk di bagian ku." Jelas aran dengan wajah sebal,niat dia kan baik tapi respon sonia malah buruk

"Oke, sekarang kau mau bicara apa?" Tanya sonia sambil mencengkram kulit Evander agar tidak jatuh dia juga harus bisa mengontrol jantung nya

"Ishh,kau pinggirin dulu rambut mu" ucap Aran sambil menarik rambut Sonia ke bawah agar tidak mengenai wajah nya

"Cih jangan ditarik juga" Sonia mengambil rambut ungu-putih nya dan menaruh di depan pundak depan nya

"Kau memiliki elemen angin yang luar biasa bukan? Gunakanlah kekuatan-mu untuk memperlambat datang nya gas racun itu,sementara yang lainnya akan segera berlari ke tempat yang jauh."

"Hah? Bagaimana caranya?" Tanya sonia yang masih bingung dengan perkataan aran

"Kau berdiri di tubuh evander, aku akan menjagamu agar tidak jatuh, tenang saja Evander akan berhenti,saat kau mengeluarkan elemen mu yang lain akan berlari sekuat tenaga agar tidak terkena gas tersebut, mengerti?"

Sonia mengangguk,dia paham akan rencana yang dibuat Aran, setelah dia merasa siap,tubuh nya langsung berdiri dan dibantu oleh tangan Aran.

Sonia menjulurkan tangannya ke depan, hembusan angin kencang menerpa sekitar itu,gas yang sebelumnya mendekat kian menjauh,dari bawah Aran tersenyum melihat aksi orang di depan nya, ternyata dia tidak salah pilih.

Gas itu sudah sangat jauh,sonia berkeringat,dia sudah menghabiskan chi yang tidak bisa dibilang sedikit,ah ini tidak ada apa-apa baginya.

Setelah melihat semua orang yang sudah menjauh, Aran menarik tangan sonia agar duduk kembali,dan langsung memerintahkan Evander agar segera jalan melewati jalur udara.

Perlahan-lahan mereka sudah jauh dari jangkauan daratan,sonia terpukau dengan keindahan dari atas, ternyata se-menyenangkan ini,dia baru pertama kali menaiki kuda terbang,dan dia naik dengan orang bernama aran,ah sungguh merepotkan.

"Kau lihat,indah bukan?" Tanya Aran pada sonia,matanya masih menatap ke arah bawah

Sonia mengangguk, pikiran nya sangat tenang sekarang,angin kencang dari atas menerpa rambut dan wajah mereka.

"Sonia,coba kau teriak 'aaaaa' " pinta aran

Sonia menurut, "AAAAA"

Aran tertawa melihat tingkah nya, "coba ulang"

"Buat apa?" Ketus sonia sambil melihat ke belakang

"Buat pikiran tenang." Jawab Aran sambil tersenyum

Sonia menghembus napas pasrah,dia mengambil napas terlebih dahulu,lalu

"AAAAAAAAAAGHHH" bukan hanya sonia yang berteriak tapi aran juga

Perasaan lega muncul di benak kedua,beban dan penderitaan yang mereka tampung menurun seketika,sonia menatap manik mata Aran,dia bersyukur memiliki teman yang baik sepertinya.

Tak lama mereka berdua tertawa bersama, suara mengacaukan milik evander mengganggu mereka berdua,

"Apa kalian berkencan?"

Aran dan sonia melotot tak percaya,
"TIDAK" mereka menjawab dengan bersamaan

Evander hanya menghembus napas pasrah melihat tingkah mereka berdua,dia juga harus segera mendarat ke bawah.

Ya perasaan memang tidak ada yang tau,kapan perasaan itu akan datang,dan kapan perasaan itu akan pergi.

***

—pengkhianatan adalah hal yang paling kubenci hingga saat ini.

---

Vote lahh jangan males:((((

Ga tau gemoi sm arson:(

Bye-

ARAN [COMPLITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang