Chapter 4

26 2 0
                                    

Ateli mengambil busur dan anak panah Mithriel. "Itu sedikit susah ditarik jika pertama kali mencob-"

Anak panahnya sudah memelesat jauh di luar papan bidik.

"Eh! Maafkan aku, talinya susah ditarik. Jadi terlepas sendiri," jelas Ateli dengan nada bergetar.

"Tenang pangeran, tidak apa apa."

Mithriel kemudian mencontohkan lagi bagaimana dia menarik busur dan melepaskan anak panahnya. Terlihat mudah tapi itu susah sekali.

"Tegakkan badanmu, tarik talinya sampai menyentuh dagu, bidik. Jangan langsung bidik titik itu, kau akan mengenai titik luarnya. Bidik atasnya."

Hembusan nafas Mithriel terasa di tangan Ateli membuat dia sedikit gugup. "Bukankah ini terlalu dekat, Tuan Putri?" Batin Ateli.

"TIDAK!"
"TIDAK!"
teriak Nimriel dan Ernil membuat Mithriel dan Ateli terkejut. Untung saja anak panahnya tidak terlepas.

"Kau tidak apa, pangeran?" tanya Mithriel.

Dia menggeleng.

"Coba lepas,"

Ateli melepaskan anak panahnya. Bidikan yang bagus walau tidak tepat sasaran. "Kerja bagus, Pangeran."

"Tapi, bisa kau melakukan ini?"

Mithriel mengeluarkan belati dari balik punggungnya, kemudian melemparkan ke arah papan bidik.

Belati itu menancap tepat di anak panah yang Ateli lepaskan dan membuat anak panah itu terbelah dua.

"Bagaimana bisa?" Ateli terkejut.

"Latihan!"

Mereka berdua kembali ke tempat Ernil. "Aku tidak akan pernah menyetujuinya!" Kata Ernil.

Mithriel terkejut dengan perkataan Ernil.

"Ada apa?" tanya Pangeran Ateli.

"Tidak apa apa. Bagaimana?" tanya Ernil. Dia mengalihkan topik.

"Dasar." kata Pangeran Ateli.

Bugh!.... "Hehe." Ernil memukul Pangeran Atala. Mereka berdua tersenyum canggung.

Mithriel kembali ke kamar mengganti baju. Dan kembali lagi ke taman.

"Pangeran Atala, kau datang di acara debutante Nimriel kan?" tanya Mithriel

Pangeran Atala mengangguk. Mana mungkin tidak datang.

Mereka mengobrol santai sampai tidak terasa waktu berlalu cepat. Ini sudah sore, waktunya Pangeran kembali ke Kerajaan nya.

.....

"Kakak!!" teriak Nimriel saat masuk ke kamar Mithriel.

Ini masih jam tidur Mithriel tapi dia tiba tiba masuk dan berteriak memanggil.

"Ada apa Nimriel?" tanya Mithriel masih memejamkan mata.

Mithriel masih mengantuk tapi dia selalu datang pagi pagi dan memanggil Mithriel menyuruh bangun.

Biasanya tidak diperdulikan dan dia pergi dengan sendirinya.

"Kakakk!!!"

"Aiishh, Dia ini!" Batin Mithriel

"Kakek memanggilmu,"

"Untuk apa kakek memanggilku pagi pagi buta?" tanya Mithriel masih sambil memejamkan mata.

"KAKAK!!! BANGUN!!"

"AAK! AKU BISA GILA." batin Mithriel berteriak

"Ada apa Nimriel? Kakek tidak akan memanggilku pagi pagi buta."

Si Petualang dengan Busur || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang