Setelah berjam-jam, Mithriel mengumpulkan para pemimpin dari berbagai negara. Dia mengucapkan terima kasih dan meminta maaf. Bisa dilihat wajah mereka yang kelelahan dan mata sembab karena menangis.
"Akan ada penyerangan kedua," ucap Mithriel yang membuat mereka semua terkejut. Tidak ada yang tahu tentang penyerangan berikutnya ini. Pasukan Tuneca dan yang lain sudah sangat sedikit untuk menghadapi pasukan berikutnya.
"Maaf Yang Mulia, saya tidak bisa membantu lagi. Bangsa saya sudah tidak bisa membantu," ucap pemimpin Centaur yang sekarang hanya lima Centaur yang selamat dari perang.
Mithriel tersenyum tipis. "Saya tidak memerlukan bantuan pasukan kalian lagi. Pasukan kalian sudah cukup membantu Tuneca di serangan pertama ini. Terima kasih semua, kalian bisa beristirahat."
Dan tentu itu membuat kebingungan diantara para pemimpin. "Penyerangan kedua yang Yang Mulia maksud?" tanya Raja dari kerajaan Utara yang langsung bangkit berdiri dari duduknya.
"Saya yang akan menghadapi mereka, dengan pasukan rahasia saya," ucap Mithriel yang membuat seluruh pemimpin tidak terima dengan rencana Mithriel.
"Anda satu-satunya penerus Tuneca yang tersisa, jika anda terbunuh siapa yang akan memimpin negara ini?" tanya kepala keluarga Wcherin.
"Putra Mahkota Ernil sudah ditemukan, dan sekarang dia dalam masa pemulihan. Dia saat ini berada di kerajaan Elf Kegelapan, Putra Mahkota ditemukan tepat tiga hari sebelum pelantikan Saya." Perkataan Mithriel tentu membuat seluruh orang yang ada dalam ruangan itu terkejut, kecuali Raja Ferilian yang merupakan Raja Elf kegelapan.
"Saya mengumumkan ini karena saya tidak tahu akan bisa kembali atau tidak, dan jika saya tidak kembali Putra Mahkota resmi diangkat menjadi Raja berikutnya." Pengumuman itu lagi lagi membingungkan semua orang tapi mereka langsung mengerti dan memahami rencana Mithriel.
Mithriel tersenyum kembali, "baiklah, ini adalah rapat terakhir kita dan mungkin juga saya. Selamat Malam," ucap Mithriel membungkuk.
"KEHORMATAN TUNECA AKAN SELALU BERSAMA ANDA!" seisi ruangan serempak membungkuk dan memberi salam kepada Mithriel, dan itu membuat Mithriel terkejut. Bahkan Raja Raja juga ikut tunduk kepadanya.
Mereka menghormati Mithriel sebagai pemimpin muda yang tidak takut apapun, yang dapat memimpin pasukan besar, mengatur strategi perang, dan tidak takut mati.
Setelah itu, Mithriel kembali ke kamarnya. Melepas semua baju zirah yang ia pakai, membersihkan dirinya dari segala noda darah yang ada. "Hah..." Dia menghela nafas kasar.
Setelah dia membersihkan dirinya, Mithriel diam-diam memanggil Para Bintang dan Para Sihir untuk memutuskan bagaimana dari mereka yang setuju dengan rencana Mithriel.
Setelah percakapan itu, Mithriel membaringkan tubuhnya, membiarkan tubuhnya itu beristirahat sebentar sebelum akhirnya dia tertidur dengan lelap hingga tanpa sadar siluet seorang Elf masuk ke kamarnya, memerhatikan wajahnya yang terlelap. Elf dengan rambut emas, Renfil, yang dia tidak akan pernah bisa disadari keberadaannya. Siluet itu tampak tersenyum tipis sebelum akhirnya kembali menghilang disertai hembusan angin.
Pagi tiba, Mithriel sudah memakai baju petualangnya, tanpa zirah besi atau pelindung apapun, hanya jubah hijau tua yang selalu ia gunakan saat menyamar menjadi Reeyn. Nincel, Sean, Egoz, dan Athall muncul tepat di tengah-tengah kamar Mithriel.
Dia tidak akan menyampaikan salam perpisahan pada siapapun di istana, dan begitu dia melihat ke arah teman-temannya, mereka menghilang meninggalkan ruangan kosong.
Athall berteleportasi ke kota tepat di atas atap atap rumah warga, masih sedikit aktivitas disana dan hanya sebagian orang yang memperhatikan mereka dan membiarkan begitu saja. Pasukan rahasia yang Mithriel maksudkan adalah mereka berlima dengan dirinya ikut serta langsung ke pasukan rahasia ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Si Petualang dengan Busur || END
FantasySeorang Putri kerajaan yang tidak memiliki sihir dan hanya menggunakan senjata untuk perlindungan dirinya, yang bahkan senjata sudah tidak pernah lagi dipakai oleh manusia sejak 300 tahun yang lalu setelah sihir ditemukan. Dia adalah Mithriel, yang...