Chapter 39

10 0 0
                                    

Renfil menyerang kembali, kali ini Mithriel menggunakan perisainya untuk menepis pedang Renfil. Renfil sedikit terkejut dengan kekuatan perisai sihir milik Mithriel.

"oh?!" Renfil kembali melompat kebelakang saat ia menyadari bahwa tangan Mithriel yang memegang pedang bebas dan menyerangnya dengan tiba-tiba. "saya rasa anda benar, saya harus menggunakan sihir jika ingin melawan anda. Perisai yang menakjubkan, Tuan Putri."

Renfil kemudian melapisi senjatanya dengan sihir yang ia miliki, sihir berwarna hijau mengeluarkan aura yang kuat. Mithriel yang melihat itu menyunggingkan senyumnya.

Kini gantian Mithriel yang menyerang, dia bergerak dengan cepat. Jika diperhatikan dengan seksama di kepala Mithriel saat ini dapat terlihat bayang seperti telinga serigala dan taring Mithriel yang sudah muncul.

Efek dari sihir milik Menre meningkatkan kecepatan Mithriel dalam bergerak. Walau itu tidak disadari oleh Mithriel sendiri. Renfil mengeratkan pegangnya pada pedang milik Mithriel, kemudian sedetik kemudian Mithriel yang sebelumnya melompat kearahnya dari depan kini dia sudah berada di belakang Renfil.

"ha!" Renfil kemudian mengeluarkan sihir perisainya dengan mendadak membuat dia terjatuh karena tersandung oleh kakinya sendiri saat berbalik badan. Kini ia melihat kearah Mithriel yang menatapnya tajam.

Berbeda. Mithriel didepannya berbeda dengan yang ia lihat sebelumnya. Mata hijau menyala yang semakin jelas terangnya karena cahaya matahari terhalang bayangan Mithriel, taring serigala yang terlihat jelas, dan telinga serigala yang semakin jelas terlihat. Mithriel di depannya sangat menyeramkan dan gila. Ia bisa merasakan aura aneh dari Mithriel.

Renfil kemudian melayangkan pedangnya kembali menyerang Mithriel, kini ia terlihat serius. Sangat lama suara dentingan pedang terdengar, hingga mengundang perhatian orang orang istana yang melihat mereka.

Mithriel kembali melompat, kini Renfil mencoba tidak terkecoh dia ingat gerakan Mithriel yang sebelumnya. Tapi dugaannya salah, Mithriel tidak melompat kebelakang, dia melompat keatas Renfil dan menendang pedang yang ada digenggaman Renfil. Mithriel kemudian mendorong Renfil hingga jatuh ke tanah dan membuatnya mendarat di atas Renfil.

"hah... hah..." nafasnya yang tersenggal senggal dapat didengar. Mithriel menyunggingkan senyumnya, perlahan taringnya menghilang. kemudian Mithriel tersenyum lembut seperti sebelumnya.

Renfil benar benar terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Gerakan gerakan Mithriel yang sangat cepat dan tidak mudah dibaca, serta aura aneh yang ia rasakan kini menghilang.

Mithriel bangkit dari atas Renfil, "bagaimana pangeran?" ucapnya mengulurkan tangan membantu Renfil bangkit dari tanah.

"anda sangat hebat, Tuan Putri. Lebih hebat dari ksatria elf di kerajaan." Renfil membersihkan bajunya yang sedikit berdebu.

"Gerakan yang anda miliki sangat mengesankan," ucap Renfil.

Mithriel melihat ke sekitar yang sudah ramai berkumpul para pelayan dan ksatria, dan teman-temannya. "Wah..."

Renfil segera mengalihkannya pandangannya membelakangi mereka. "Tuan Putri, saya harus kembali," ucapnya kemudian menghilang disepersekian detik berikutnya.

Mithriel kemudian melihat ke arah teman temannya, "apa yang kalian lakukan disini?" tanya Mithriel kepada teman temannya.

"apa kami tidak boleh berkunjung?" tanya Nincel.

"tentu boleh," jawab Mithriel sambil tersenyum.

"kalian bisa menunggu di ruanganku, aku akan pergi membersihkan diri dulu." Mithriel kemudian pamit dan kembali ke kamarnya, dan mereka memberi salam kepada Mithriel.

Si Petualang dengan Busur || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang