Chapter 35

16 0 0
                                    

Tatapan sendu yang tidak pernah dia lihat dari Athall, "Se-seperti anak kucing."

Mithriel segera bersih bersih dan mengganti bajunya, dan kembali lagi ke ruangannya yang hanya bersebelahan dengan kamarnya.

Athall hanya duduk diam sambil bersandar melipat tangannya. "Sudah lebih tenang, kan?" tanya Mithriel. Athall hanya mengangguk.

"Sekarang kau harus menjelaskan kenapa kau menghilang dengan tiba-tiba seperti itu?" tanya Athall.

Mithriel menghela nafasnya, "waktu itu aku semakin lemah, aku bahkan bisa memprediksi kematianku. Dan aku harus menemui para elf kegelapan untuk meminta perlindungan mereka dari sihir kegelapan yang menggerogoti tubuhku. Disana aku juga hampir mati, jika aku tidak menemukan seseorang yang sihirnya mirip kakak, yang berhasil menutup sihir sihir yang berusaha memasuki tubuhku," jelas Mithriel. Dia tidak melakukan pembelaan sedikitpun.

"Kau pergi dengan tubuh sekarat itu bahkan sangat gila? Kau harusnya bilang padaku Mithriel. Aku akan menghantarkanmu," ucap Athall.

Mithriel menggeleng. "Mereka tidak membuka gerbang selain dari golongan Elf kegelapan atau yang berhubungan dengan mereka."

"Apapun itu, kau seharusnya menanyakan pendapat kami. "

Athall membuang pandangannya dari Mithriel. Wajahnya sangat marah dan menyeramkan, tapi Mithriel sudah mewajarkan itu. Dan itu juga salah Mithriel sendiri.

"Berapa lama kau tidak tidur?" tanya Mithriel.

Athall tersentak. "Sejak kau pergi." Athall kembali diam.

"Bahkan aku meruntuhkan menara sihir karena tidak bisa memaafkan diriku dan tidak bisa menjagamu..,"

Mithriel kemudian bangkit dari duduknya dan duduk disebelah Athall. Dia menarik kepala Athall ke pundaknya agar Athall tertidur. Athall sedikit terkejut, namun karena lelah ia tertidur bersamaan dengan senandung Mithriel.

"Oh kekasih bintang
Dia datang dan pergi
Menjadi lebih dekat
Dari yang kau kira

Dia bersinar terang
Bagai cahaya di
Kegelapan

Bagai hujan di
Hari terik

Oh tidurlah kekasihku"

Setelah senandung yang indah itu selesai, Mithriel bangkit perlahan, menidurkan Athall di sofa dengan senyaman mungkin. Ia juga mengambil selimut dan membiarkan Athall tertidur.

Mithriel melangkah keluar meninggalkan Athall, "jangan ada yang memasuki ruangan, apapun alasannya." perintah Mithriel pada prajurit yang menjaga.

Dia berjalan ke arah ruangan Ateli, melihat Ateli yang kembali sibuk pada pekerjaan yang Mithriel berikan untuk dia kelola. "Pangeran?"

Mithriel membungkuk mengucap salam, begitupun dibalas Ateli.

"Pangeran mengenai prajurit yang dikirim, saya akan berhenti mengirim pasukan ke sisi kiri hutan. Penjagaan disana lebih ketat dari yang saya bayangkan, jadi tidak mungki Recanter bisa berlindung disana." ucap Mithriel langsung ke inti pembicaraan.

"Baiklah, kita hanya akan mengirim mereka ke sisi yang tidak dijaga. Tapi, bagaimana kondisi prajurit di sisi kiri hutan?" tanya Ateli.

"Mereka tewas semua, bahkan saat saya pergi mayat mereka bergelimpangan. Tapi saat saya kembali, sudah tidak ada jejak mayat." Ateli terkejut dengan yang ia dengar. Melihat Mithriel yang biasa saja dengan mayat mayat itu.

Mithriel menyeruput teh yang disediakan. Seperti ada yang kurang, dan ada yang menghilang.

"Dimana Prajurit pengawal saya dan pelayan saya?" tanya Mithriel.

Si Petualang dengan Busur || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang