Mithriel duduk kembali setelah membantu lelaki bernama Athall tadi berdiri. Dia membiarkan lelaki itu berdiri tegak, tidak mempersilahkan duduk atau apapun.
"Athall.... Aku pernah merasakan auranya tapi dimana????" batin Mithriel. Dia terlihat melamun jika dari luar, tapi sebenarnya dia sedang mengingat sesuatu.
"Hei!" pekik Athall di kuping Mithriel.
"Aaak!"
"Aduuh! Telingaku...." Athall menutup kupingnya, karena Mithriel berteriak.
Masih baik tidak ketahuan prajurit yang berjaga.
Athall duduk di dekat Mithriel walau tidak dipersilahkan. Tidak sopan untuk nya bersikap seperti itu pada Tuan Putri.
Tapi dia tetap acuh seakan tidak peduli siapa yang ada di sebelah nya saat ini. Mithriel menatap bingung, baru kali ini ada yang bersikap tidak sopan padanya.
Walau Mithriel tidak menjunjung tinggi kesopanan karena siapa pun akan menghormati mereka karena keluarga kerajaan, ya kecuali Relos. Tapi kalau seseorang secara nyata seperti Athall, dia tidak pernah bertemu yang sikapnya seperti dia.
"Mata emas, sudah tidak pernah lagi ku lihat."
"Karena hanya aku yang tersisa sekarang," ucapnya.
"Ah, begitukah?" batin Mithriel.
Mereka kembali diam. Sudah tengah malam, Mithriel kembali ke kamarnya meninggalkan Athall.
"Ah! Tuan Putri sampai jumpa lagi ya!" teriak Athall kemudian menghilang dari tempat duduk.
"Lagi?" gumam Mithriel. Dia menghela nafas dan berharap sebesar besarnya agar tidak bertemu dengannya lagi.
.....
Pagi pagi Nimriel masuk ke kamar Mithriel dan berteriak sangat kencang untuk membangunkannya.
"KAKAK!!"
Dia membangunkan Mithriel jauh sebelum jam bangun nya. Dia bahkan bisa dibilang baru meletakkan kepalanya, kemudian tertidur.
"Ada apa Nimriel?? Kau pagi pagi seperti ini sudah berteriak-teriak" ucapnya lalu menutup kepala dengan bantal.
Lira juga masuk, membuka lemari pakaian dan mengambil baju yang akan di pakai Mithriel.
"Kakak, ayo bangun. Sarapan, ibu Helen sudah menunggu."
Dia menyuruh Mithriel sarapan bersamanya pagi pagi buta. Mithriel hanya menghela nafas.
"Nimriel, ini jam 5 pagi. Kau makan saja dengan hantu, aku mau lanjut tidur."
"Aaa kakak!" Sekarang dia menarik tangan Mithriel.
"Aduh astaga" batin Mithriel
Lira memang sudah biasa menyiapkan bajunya jam segini, tapi dia tetap membiarkan Mithriel tertidur. Tidak seperti Nimriel.
"Nona Nimriel, Tuan Putri baru saja sembuh. Dia harus beristirahat yang banyak." ujar Lira.
Nimriel tertunduk lesu dan mengangguk. Kemudian dia berjalan keluar kamar.
"Baiklah. Nanti saja kita bertemu lagi kak, aku mau ke perpustakaan."
"Terimakasih Lira." ucap Mithriel.
Lira tau kalau Mithriel tidak nyaman karena Nimriel datang dengan berteriak. Dan sekarang juga badannya masih sedikit sakit.
Dan gara gara Nimriel Mithriel tidak bisa tertidur lagi.
"Tuan Putri mau mandi sekarang?"
"Nanti saja Lira, aku akan mandi di jam biasa."
"Baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Petualang dengan Busur || END
FantasySeorang Putri kerajaan yang tidak memiliki sihir dan hanya menggunakan senjata untuk perlindungan dirinya, yang bahkan senjata sudah tidak pernah lagi dipakai oleh manusia sejak 300 tahun yang lalu setelah sihir ditemukan. Dia adalah Mithriel, yang...