Hari Berbunga

416 54 6
                                    

Alana kini punya status baru.. calon pengantin. Yah, meskipun pernikahan direncanakan enam bulan lagi, tapi tetap saja sekarang ia sudah jadi calon pengantin. Alana tidak pernah menyangka bahwa ia akan merasakan aura yang berbeda setelah lamaran, tapi memang begitu yang terjadi. Alana jadi lebih tertarik dengan acara-acara pernikahan, baju pengantin, dekorasi, bahkan katering. Sangat berbeda dari dirinya biasanya. Bahkan setiap kesempatan ia bersama dengan Kristof, ia manfaatkan untuk minta pendapat soal pesta dan kehidupan pernikahan mereka nanti. Kristof sendiri cukup antusias dengan pertanyaan-pertanyaan Alana. Ia sadar, dulu tidak demikian dengan Granada. 

Waktu Kristof akan menikahi Granada, mereka masih muda dan penurut. Apa yang orang tua mereka rencanakan, mereka iyakan saja. Begitu pula dengan Kristof, dia terlalu sibuk dan fokus dengan cita-citanya. Ia hanya ingin segera menikahi Granada, membebaskannya dari menara kastil milik orang tuanya yang mengekang dan merantainya. Dan memberi Granada kesempatan untuk bebas menyuarakan hidupnya. Tapi Kristof sadar dia kurang perhitungan. Granada yang tidak terbiasa menentukan hidupnya sendiri justru kebingungan dan melesat tak tentu arah. Granada tidak tahu bagaimana mengurus dirinya sendiri, membuat pilihan untuk hidupnya, apalagi untuk mengurus keluarga. Sementara itu, Kristof lebih sibuk dengan belajar dan belajar. Ia tak sadar, pernikahan telah menyesatkan istrinya. Dan akhirnya mereka pun berpisah. Dengan keyakinan bahwa Granada takkan sanggup hidup sendiri, Kristof pun membuat perjanjian aneh soal hak asuh anak mereka, Grady. Siapa pun yang menikah terlebih dahulu, akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan hak asuh Grady secara penuh. Kristof mengusulkan itu dengan harapan ia akan mendapatkan hak asuh Grady secara penuh, karena ia yakin setelah bercerai Granada akan segera menikah dengan kekasihnya. 

Kristof lupa, bahwa selama mereka hidup bersama, Granada juga banyak belajar. Granada belajar dari teman-teman sosialita-nya, yang selama ini mampu menguasai harta suami mereka. Granada melihat bagaimana teman-temannya dapat bebas bergonta-ganti pacar dan tetap mempertahankan perkawinan mereka demi aliran uang yang tiada habisnya. Dan ia menyadari betul kalau Kristof mampu melakukan hampir apa saja untuk membawa Grady darinya. Jadi Granada berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak pernah menikah jika Kristof tidak menikah lagi. Itu semua demi menjauhkan kemungkinan ia kehilangan hak asuh Grady seperti sekarang ini. Dan betapa bahagia Granada mendengar Kristof melamar Alana. Granada bahagia bahwa Kristof akan menikah, dan takkan mendapatkan Grady seperti yang pernah ia rencanakan.

Siang ini Alana menyempatkan diri untuk mencari kain untuk acara-acara terkait pernikahannya. Ada beberapa gaun dan kebaya untuk disiapkan. Meskipun ia merencanakan acara sederhana, tapi ternyata kebutuhannya pun cukup banyak. Kristof sudah memberikan beberapa alternatif wedding organizer (WO), tapi meskipun acara dipasrahkan pada WO, Alana merasa ada hal-hal yang ingin ia bereskan sendiri termasuk memilih kain dan penjahit. 

"Wah, calon pengantin ke mana-mana sendirian," sapa sebuah suara yang akrab dari balik bahu Alana. Alana segera berbalik lalu tersenyum. 

"Sedang belanja juga, Tante?" ternyata Mama El yang ia temui. "Cari kain juga?" 

"Iya, keponakan Mama tahun depan mau menikah, tapi badan Mama sudah terlanjur melar, baju tidak ada yang muat," ekspresi Mama El yang santai dan lucu membuat Alana juga merasa santai. "Alana mau beli kain untuk seragam atau untuk Alana sendiri?"

"Pakaian untuk seragam sudah ditangani Ibu Alana, Tante, ini semua kebutuhan Alana sendiri."

"Nggak ditemani Ibu atau tunanganmu?"

"Ibu sudah sibuk membagikan seragam dan mengurus hal-hal lain yang tidak ditangani WO, Tante," jawab Alana. "Kalau Mas Kristof masih banyak pekerjaan, lagipula Al bisa lebih bebas mengurus pakaian Alana sendiri."

"Mau Mama temani? Mama nggak akan mengganggu kok, hanya menemani," Alana mengangguk. Dalam hati, ia begitu bahagia ada seseorang yang menemani. 

"Alana, sering kontak El juga di Swedia?" tanya Mama El tiba-tiba. Alana mengangguk.

The Boss Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang