Dokter Starla kini menatap kamar yang hancur berantakan. Dia tidak pernah menduga akan ada kejadian seperti ini. Untuk pertama kalinya juga dia menangani pasien dengan perilaku ekstrem seperti Stella Scheinen.
Menghela napas panjang, dia mengomeli para perawat yang sudah teledor dan ceroboh dalam penanganan pasien. Jika dihitung, jumlah para medis untuk penanganan Stella Scheinen ada enam. Lima perawat dan keenam dia sebagai dokter. Dari lima perawat, terdapat tiga orang wanita dan dua orang pria.
Tiba-tiba Starla menyadari sesuatu, lantas dia mulai mengingat-ingat bahwa selama ini ketika Stella Scheinen terbangun. Yang selalu melayaninya adalah dia dan para perawat wanita. Karena para perawat pria dia meminta mereka mengerjakan sesuatu diluar ruangan.
Kalau benar dugaannya. "Siapa yang tadi bersama Stella Scheinen saat ia terbangun?" tanya Starla.
"Triton dan Astrid." Seketika itu juga Starla menemukan hal yang janggal. Jikalau perkiraannya tidak salah. Bisa jadi Stella Scheinen mengalami gejala Androphobia.
Androphobia adalah gangguan psikologis yang menyebabkan penderita takut pada pria. Entah itu disebabkan trauma, kejadian buruk, dan tindak kekerasan yang dilakukan pria pada korban yang menyebabkan kondisi tersebut berlangsung.
Setelah melihat perkembangan yang dia lakukan pada Stella Scheinen. Stella Scheinen memiliki gangguan psikologis yang lebih besar di banding pasien yang pernah dia tangani selama ini. Yang sudah bisa terlihat jelas gangguan psikologis yang di alami Stella Scheinen, adalah;
- PTSD (Post-traumaticstressdisorder)
- Androphobia
- Kilas balik
- DepresiItulah yang bisa disimpulkan Dokter Starla melihat perkembangan Stella saat ini. Stella Scheinen juga selalu merasakan kilas balik kejadian yang dia alami saat mengalami kejadian buruk tersebut setiap melihat pria.
Starla memijat pelipis pelan. Entah apalagi yang akan terjadi kedepannya. Mungkin saja kedepannya dia bisa menemukan gejala gangguan lain pada diri Stella Scheinen.
Begitu banyak gangguan psikologis yang dialami Stella Scheinen. Ini juga mungkin karena lingkungan dia berada. Jika pada awal sebelum kejadian dia adalah gadis sempurna dengan kecantikan, harta, sosial, serta keturunan yang tidak memiliki cela.
Apa yang dia lalui bisa saja pukulan, ataupun dobrakan baru dalam hidup yang bisa menjatuhkannya. Itu sedikit menyedihkan sebenarnya. Tapi itu adalah penjelasan masuk akal setelah apa yang terjadi selama ini.
"Triton dan Aries. Kembalilah ke pusat kedokteran Bhav-bhooti. Lalu minta pusat kedokteran untuk mengirim perawat wanita untuk menggantikan kalian," perintah Starla bergerak cepat, setelah mendapatkan diagnosis yang tepat. Ini adalah pilihan yang harus dilakukan.
Para perawat saling lirik tidak mengerti. Hingga akhirnya Triton mengangkat tangan, bertanya. "Apa ini semua disebabkan kejadian barusan dokter?" Starla menggeleng tersenyum, mungkin para perawat menganggap hal tersebut adalah hukuman karena kelalaian. Tapi bukan itu tujuan keputusan ini diambil.
"Bukan, sepertinya pasien mengidap Androphobia. Karena itu kita hanya memerlukan perawat wanita saat ini," jelas Starla. Membuat mereka menghela napas, mengangguk-angguk mengerti.
"Kasihan sekali.., Putri. Jika bukan oleh ahli ditanganinya. Mungkin saja mereka sudah memasukkannya ke rumah sakit jiwa," celetuk salah satu perawat melirik iba.
Starla mengerutkan dahi, tidak mengerti apa yang dimaksudkan perawat bernama Carina. "Apa maksudmu?" Carina yang mendapatkan pertanyaan buru-buru menggeleng, lantas menjelaskan maksud sebenarnya. "Oh, itu, sebenarnya negeri kita tidak mengerti akan gangguan psikologis. Mereka kebanyakan akan langsung menyebut mereka gila tanpa toleransi. Putri adalah salah satu yang beruntung ditangani oleh ahlinya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Flocken
Historical Fiction[ Juara 2 dalam event Writing Award 2022] Drama - Historical Setelah mendapatkan pengabaian dari keluarganya selama sepuluh tahun. Stella Scheinen--gadis bangsawan yang sempurna hendak pergi mengasingkan diri untuk mencari arti hidup sesungguhnya. ...