Suasana pesta semakin meriah. Para tamu undangan tak henti-hentinya memuji Chenle karena telah mengadakan pesta yang sangat megah.
Berbeda dari yang lainnya, ada satu orang yang sejak awal pesta dimulai, dirinya hanya duduk dikursi sambil menyantap beberapa makanan dan minuman. Menatap kerumunan orang-orang yang sedang menikmati pesta tanpa ada niat sedikitpun untuk ikut bergabung di dalamnya.
Jaemin tidak bisa menikmati pesta seperti teman-temanya. Terlalu berisik. Ditambah dengan suara musik DJ yang memenuhi seisi ruangan, membuat kepalanya terasa pening. Jika bukan karena Chenle adalah klien pertamanya, mungkin ia tidak akan mau datang ke acara pesta seperti ini.
Jaemin memakai jaket tebalnya, kemudian beranjak dari kursi dan keluar dari ruang aula besar itu. Ia ingin meredakan rasa pening dikepalanya.
Jaemin berjalan menelusuri koridor luar kediaman Chenle. Saat Jaemin memegang kepalanya yang terasa pening sambil memejamkan mata, ia tidak sengaja menabrak seseorang yang sengaja berdiri menghalangi jalannya.
Brukkk
"Jangan pejamkan mata jika sedang berjalan."
Jaemin mengangkat kepalanya saat mendengar suara pria yang sangat familiar di telinganya.
"Jinyoung hyung?! Kenapa hyung bisa ada di sini?" Tanya Jaemin pada seseorang yang ada di hadapannya sekarang.
"Aku baru selesai mengantarkan buku pesanan Tuan Zhong. Kau sendiri kenapa ada disini? Bukannya masuk ke dalam dan menikmati pestanya. Cuaca di luar sangat dingin sekarang." Jinyoung balik bertanya.
"Aku bosan di dalam." Jawab Jaemin.
"Jaemin hyung, kenapa di luar?" Jisung muncul dari belakang tubuh Jinyoung.
"Kau sendiri kenapa di luar?" Bukannya menjawab, Jaemin malah balik bertanya.
"Toilet di dalam ada banyak orang, jadi aku pergi ke toilet luar. Ini aku baru selesai dari sana." Jawab Jisung.
Tidak lama kemudian, butiran-butiran putih jatuh dari langit. Itu adalah salju pertama musim dingin. Mereka bertiga langsung mengarahkan pandangan ke atas. Tepatnya ke langit yang terlihat begitu gelap.
Jisung segera mengambil ponselnya yang ada disaku celana. Ia ingin memberitahu Chenle melalui pesan, bahwa salju telah turun.
Chenle yang masih berada di dalam ruang aula langsung memberitahu para tamu undangan tentang hal itu. Seketika mereka berbondong-bondong keluar dari ruang aula untuk menyaksikan salju pertama musim dingin.
Chenle yang sudah keluar dari ruang aula langsung menghampiri Jaemin, Jinyoung, dan Jisung, diikutin oleh Jeno, Haechan, dan Renjun di belakang.
"Jinyoung hyung." Chenle mendekati Jinyoung yang berdiri diantara Jaemin dan Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 𝗠.-'𝟬𝟬'𝟳 : 𝗔 𝗣𝗶𝗲𝗰𝗲 𝗼𝗳 𝗚𝗹𝗮𝘀𝘀
Bí ẩn / Giật gânPembunuhan yang diakibatkan karena masalah dendam mungkin sudah sering terjadi. Namun, apa jadinya jika suatu kasus pembunuhan dilakukan hanya karena ingin menjadikannya sebuah ajang permainan oleh si pelaku?! Target peserta dalam ajang permainan in...