Di pagi harinya, Kim Doyoung datang ke kantor Kepolisian Kota Jeonju untuk melaporkan kasus pembunuhan yang terjadi tadi malam kepada Kepala Kepolian Kota Jeonju.
"Bagaimana?" Tanya sang Kepala Kepolisian.
"Kasus kali ini bisa dibilang akan sedikit menarik." Doyoung duduk disofa panjang yang terletak tidak jauh dari meja sang Kepala Kepolisian.
"Manarik?" Alis sang Kepala Kepolisian terangkat sebelah.
"Si pelaku suka dengan permainan yang mengasah otak." Ucap Doyoung dengan tenang.
"Apa maksudnya? Bicara yang jelas."
"Johnny, apa dulu kau pernah menangani kasus pembunuhan yang pelakunya sengaja meninggalkan sebuah petunjuk atau bukti?" Doyoung balik bertanya.
"Entah disengaja atau tidak, tapi aku pernah menangani kasus semacam itu." Ucap Johnny, sang Kepala Kepolisian.
"Bagaimana jika pelakunya bukan sengaja meninggalkan petunjuk mengenai identitasnya, tetapi meninggalkan teka-teki yang sengaja dibuat untuk mempermainkan kita?" Doyoung kembali bertanya. Tetapi Johnny tidak menjawabnya.
"Itulah yang aku maksud sedikit menarik." Doyoung sedikit tersenyum saat mengatakannya.
"Kau bisa memecahkan kasus ini, bukan?" Tanya Johnny.
"Tentu saja. Tidak ada kasus yang tidak bisa aku pecahkan." Ucap Doyoung dengan nada sombong.
"Kau harus ingat, masih ada J (Jei) yang bisa saja lebih dulu memecahkan kasus ini." Johnny memperingatkan.
"J?" Doyoung menaikkan sebelah alisnya.
"Si orang misterius." Johnny beranjak dari kursinya dan berjalan menuju sofa lalu duduk berseberangan dengan Doyoung.
"Oh, sudah diberi nama rupanya."
"Artikel terakhir yang orang misterius itu publish, meninggalkan huruf J di akhir tulisannya. Maka sekarang kami menyebutnya dengan nama J" Johnny menjelaskan.
"Masih belum bisa menemukan siapa orang misterius itu?" Tanya Doyoung.
"Belum."
"Perlukan aku yang harus mencaritahunya?"
"Tidak. Kau fokus saja dengan kasus ini. Lagipula si J ini tidak terlalu penting dibandingkan kasus yang sedang kau tangani sekarang." Johnny menyibakkan rambutnya kebelakang.
"Kelihatannya kau mulai berada dipihaknya." Sindir Doyoung.
"Aku tidak berada dipihak manapun. Selama dia tidak merugikan pihak kepolisian, maka aku tidak akan menangkapnya." Johnny tersenyum saat melihat raut wajah tak suka dari Doyoung.
"Baiklah."
"Sekarang kembali ke topik awal pembahasan kita." Johnny tampak serius.
"Sudah aku bilang, bahwa pelakunya ingin bermain-main denganku."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 𝗠.-'𝟬𝟬'𝟳 : 𝗔 𝗣𝗶𝗲𝗰𝗲 𝗼𝗳 𝗚𝗹𝗮𝘀𝘀
Mystery / ThrillerPembunuhan yang diakibatkan karena masalah dendam mungkin sudah sering terjadi. Namun, apa jadinya jika suatu kasus pembunuhan dilakukan hanya karena ingin menjadikannya sebuah ajang permainan oleh si pelaku?! Target peserta dalam ajang permainan in...