Pembunuhan yang diakibatkan karena masalah dendam mungkin sudah sering terjadi. Namun, apa jadinya jika suatu kasus pembunuhan dilakukan hanya karena ingin menjadikannya sebuah ajang permainan oleh si pelaku?!
Target peserta dalam ajang permainan in...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu.
"Siapa lagi yang datang? Apa Detektif Kim kembali untuk mengambil sesuatu yang tertinggal?" Batin Xinlong. Ia pun membuka pintu rumahnya.
"Jaemin, hyung?!" Ucap Xinlong saat ia melihat siapa yang baru saja mengetuk pintu rumahnya.
"Apa Jinyoung hyung ada di rumah?" Tanya Jaemin. Xinlong menggelengkan kepalanya.
"Jinyoung hyung ada di perusahaan penerbitan sejak pagi tadi." Jawab Xinlong.
"Masuk dulu, hyung. Di luar sangat dingin." Ucap Xinlong mempersilahkan Jaemin masuk.
Mereka berdua lanjut mengobrol di ruang tamu. Xinlong awalnya ingin membuatkan minuman hangat lebih dulu untuk Jaemin, tetapi Jaemin menolaknya.
"Apa tadi Detektif Kim datang kemari mencari Jinyoung hyung?" Tanya Jaemin.
"Eum. Tapi karena Jinyoung hyung tidak ada di rumah, Detektif Kim jadi meminta izin padaku untuk memeriksa kamar kami." Jelas Xinlong.
"Pantas saja tadi aku melihat Detektif Kim membawa barang saat keluar dari rumah ini." Batin Jaemin.
Jaemin sebenarnya ingin berkunjung ke kediaman Jinyoung tepat di saat Detektif Kim datang. Tetapi niatnya itu ia urungkan karena tidak mungkin ia berkunjung ke kediaman Jinyoung di saat Detektif Kim masih ada di dalam rumah. Jadi ia mengintai dari kejauhan sampai Detektif Kim pergi.
"Untuk apa Detektif Kim memeriksa kamar kalian?" Tanya Jaemin.
"Entahlah, hyung. Tapi sepertinya karena hyungdeul telah berbuat hal yang buruk." Jawab Xinlong sambil menundukkan kepalanya.
"Apa kau yakin?"
"Antara ya dan tidak. Tapi tidak mungkin seorang detektif kepolisian datang ke rumah dan memeriksa kamar kami jika mereka tidak berbuat hal yang buruk." Ucap Xinlong lirih.
Saat Jaemin dan Xinlong sedang mengobrol, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Xinlong segera beranjak dari tempatnya lalu membuka pintu tersebut untuk mengetahui siapa lagi yang datang ke rumahnya.
"Hyung sudah pulang?!" Ucap Xinlong saat melihat orang yang baru saja mengetuk pintu rumah.
"Maaf, hyung pulang terlambat." Ucap orang itu yang tak lain adalah Jinyoung. Ia lalu masuk ke dalam dan Xinlong kembali menutup pintu.
"Hyung sudah makan? Kalau belum, mau aku masakkan sesuatu?" Tanya Xinlong.
"Hyung sudah makan." Jawab Jinyoung sambil tersenyum dan menepuk sekali kepala Xinlong dengan lembut.
Saat Jinyoung berjalan menuju ke kamarnya, ia melihat Jaemin yang sedang duduk di sofa ruang tamu dan Jinyoung lantas menghampirinya. Jaemin yang sadar dengan kedatangan Jinyoung, langsung bangkit dari acara duduknya.
![[✔] 𝗠.-'𝟬𝟬'𝟳 : 𝗔 𝗣𝗶𝗲𝗰𝗲 𝗼𝗳 𝗚𝗹𝗮𝘀𝘀](https://img.wattpad.com/cover/274275735-64-k483570.jpg)