Chapter 20 : Suspicion

1.1K 214 5
                                        

Hari ketujuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ketujuh. Pukul sembilan pagi, Haechan baru saja kembali ke rumahnya karena semalam ia menginap di rumah Renjun.

"Dari mana saja kau semalam?" Tanya Mark secara tiba-tiba saat Haechan ingin membuka pintu kamarnya.

"Bukannya hyung sudah tahu, semalam aku ada di mana." Ucap Haechan.

"Maksudku sebelum kau memutuskan untuk menginap di rumah Renjun." Ucap Mark.

"Aku ada di tempat biasa bersama yang lainnya." Bohong Haechan. Ia membuka pintu kamarnya dan hendak masuk ke dalam, tetapi Mark menahannya.

"Tunggu."

"Apa lagi, hyung. Aku capek mau istirahat. Lebih baik hyung berangkat kerja saja sana." Ucap Haechan dengan kesal. Namun, ia menampilkan ekpresi wajah yang terlihat lesu.

"Ini hari Minggu, tugas dari kantor bisa aku kerjakan di rumah." Ucap Mark.

"Oh. Kalau begitu hyung selesaikan saja tugas kantor itu. Aku mau intirahat. Jangan ganggu. Bye." Ucap Haechan. Ia segera masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya sebelum Mark kembali menahannya.

"Yak Lee Haechan! Aku belum selesai bicara!" Teriak Mark dari balik pintu.

"Aku capek, hyung! Mau istirahat!" Teriak Haechan dari dalam kamar.

"Memangnya kau capek karena apa?!"

"Habis maraton!" Jawab Haechan masih dengan nada teriakan.

"Lemakmu tak akan hilang walau pun kau lari maraton!" Ledek Mark.

Mark lalu bergegas pergi dari sana karena ia tahu Haechan akan marah jika ada orang yang meledek perihal berat badannya dan benar saja, Haechan langsung membuka pintu kamarnya dengan kasar sambil menampilkan raut wajah yang terlihat kesal.

"MARK HYUNG!"

Mark kini dalam perjalanan ke pemakaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark kini dalam perjalanan ke pemakaman. Ada hal yang ingin ia tanyakan pada para penjaga pemakaman yang ada di sana.

Sesampainya di sana ia langsung bertemu dengan salah satu penjaga yang tidak lain adalah Yonghwa sambil menunjukkan kartu identitasnya sebagai ahli digital foresik di kepolisian.

[✔] 𝗠.-'𝟬𝟬'𝟳 : 𝗔 𝗣𝗶𝗲𝗰𝗲 𝗼𝗳 𝗚𝗹𝗮𝘀𝘀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang