Pembunuhan yang diakibatkan karena masalah dendam mungkin sudah sering terjadi. Namun, apa jadinya jika suatu kasus pembunuhan dilakukan hanya karena ingin menjadikannya sebuah ajang permainan oleh si pelaku?!
Target peserta dalam ajang permainan in...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haechan dalam perjalanan menuju Jeonju Animal Clinic untuk menjemput Renjun. Namun, di tengah perjalanan, Haechan teringat akan sesuatu. Ia teringat bahwa saat dirinya berada di toko elektronik, ia lupa membeli peralatan lain yang dapat ia jadikan sebagai remot kontrol dari trimpot yang akan ia modifikasi. Jadi ia harus mencari toko elektronik lain atau toko mainan yang menjual berbagai macam mainan yang menggunakan remot kontrol.
Dirinya sebenarnya bisa saja menggunakan remot kontrol dari si pembunuh yang diberikan oleh Ryujin. Tetapi ia berpikir kalau menggunakan barang yang baru akan lebih bagus dari pada menggunakan barang bekas. Terlebih lagi ia tidak ingin menggunakan barang bekas milik si pembunuh.
Setelah berkendara beberapa menit, tak jauh dari posisinya sekarang, Haechan melihat bangunan toko mainan di kejauhan. Saat ia menyalip mobil yang ada di depannya lalu mengambil jalur kanan jalan, ia melihat sebuah mobil lain yang ada di depannya dan mobil itu terlihat tidak asing baginya.
"Bukannya itu mobil Mark hyung?!" Gumam Haechan.
Haechan lalu mengeluarkan ponselnya dari dalam saku jaketnya. Ia ingin menelepon Mark untuk memastikan, apakah mobil yang ia lihat di depannya sekarang ini adalah mobil milik Mark.
Haechan menekan ikon telepon pada layar ponselnya dan mendekatkan ponselnya ke telinganya. Setelah menunggu beberapa detik, hanya suara sambungan telepon saja yang ia dengar. Tetapi si pemiliki nomor tak kunjung mengangkat telepon darinya.
"Cih, tidak di angkat." Kesal Haechan. Ia lalu memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku jaketnya.
Saat toko mainan yang Haechan tuju sudah semakin dekat, ia terlihat bingung akan sesuatu. Ia bingung menentukan apakah ia akan tetap pada rencana awalnya yaitu, membeli remot kontrol di toko mainan lalu pergi menjemput Renjun atau mengubah rencananya yaitu, mengikuti Mark. Karena jika ia mengubah rencananya, ia berpikir mungkin saja ia akan mendapatkan sedikit informasi dengan mengikuti sang kakak.
Namun, belum sempat Haechan menentukan pilihannya, ia justru dibuat terkejut sekaligus heran. Karena ia melihat mobil Mark berbelok masuk ke area toko mainan yang sebeneranya ingin ia tuju. Jadi tanpa berpikir lama, ia juga ikut membelokkan mobilnya masuk ke area toko mainan tersebut.
Haechan terus mengikuti mobil Mark hingga masuk ke area parkir lantai bawah gedung toko mainan.
Setelah memarkirkan mobilnya, Haechan mengikuti Mark masuk ke dalam toko. Selama mengikuti Mark, ia melihat gerak-gerik sang kakak yang terlihat tidak biasa. Mark terlihat seperti orang yang sedang mengawasi seseorang sama seperti yang sedang Haechan lakukan.
Haechan memperhatikan arah pandangan Mark tertuju. Dari apa yang ia lihat, arah pandangan Mark sepertinya tertuju pada seorang pria berpakaian serba hitam serta menggunakan masker dan topi dengan warna yang sama. Karena hanya pria itu saja yang sekarang ada di depan Mark dengan jarak yang cukup jauh.