"Long oppa, kapan kita bisa menyalakan kembang apinya?" Seorang anak perempuan menarik-narik kecil ujung baju Xinlong sambil memasang wajah sedih.
Xinlong berjongkok di hadapan anak kecil tersebut untuk menyamakan tinggi badannya.
"Roeun ingin menyalakan kembang apinya sekarang?" Tanya Xinlong.
"Eum." Anak kecil bernama Lee Roeun itu tersenyum sambil menganggukkan kepala dengan gemas.
"Long hyung, aku juga mau sekarang."
"Aku juga."
"Aku juga Long hyung."
"Myungbin juga mau."
"Ye Jun juga mau menyalakan kembang apinya, Long hyung."
Beberapa anak kecil mengelilingi tubuh Xinlong sambil menarik-narik kecil tubuhnya kesana kemari. Hal itu membuat Xinlong tersenyum gemas.
"Baiklah. Kita nyalakan kembang apinya sekarang." Seketika terdengar suara seruan kegembiraan dari anak-anak tersebut.
Ryujin dan beberapa petugas panti asuhan yang melihat tingkah mereka dibuat tersenyum bahagia. Namun, beberapa detik kemudian, senyum kebahagiaan di wajah Ryujin berubah menjadi senyum kecut disusul dengan tatapan kesedihan yang ia arahkan pada Xinlong.
Dirinya mengingat kembali kejadian di malam sebelumnya saat Jaemin menemuinya setelah dirinya baru saja menutup toko buku tempat ia bekerja.
Jaemin mengajaknya pergi ke minimarket terdekat.
Sambil meminum sekaleng minuman hangat di meja depan minimarket, Jaemin meminta bantuan pada dirinya untuk menemani Xinlong.
"Menemani Xinlong di malam tahun baru? Bukannya dia akan menghabiskan malam tahun baru bersama Jinyoung oppa dan dua saudaranya yang lain?"
Jaemin menggelengkan kepalanya. Hal itu membuat Ryujin menjadi bingung.
"Ketiga saudaranya tidak akan bisa menemaninya di malam tahun baru."
"Kenapa?"
Jaemin terdiam untuk sesaat.
"Aku tanya 'kenapa?'. Tapi kau malah terdiam."
"Ketiga saudaranya ada pekerjaan di malam tahun baru nanti. Itu sebabnya Xinlong akan sendirian. Walau dia nantinya akan berkunjung ke panti asuhan, tapi aku tetap berharap kau bisa menemaninya di sana."
"Kenapa kau sangat peduli pada Xinlong. Sebelumnya aku tidak pernah melihatmu menjadi perhatian seperti ini pada orang lain. Bahkan pada ketiga temanmu saja, kau sering bersikap dingin."
"Apa sikap kepedulian kita terhadap seseorang harus selalu di umbar agar orang lain tahu?"
"Bukan begitu maksudku."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 𝗠.-'𝟬𝟬'𝟳 : 𝗔 𝗣𝗶𝗲𝗰𝗲 𝗼𝗳 𝗚𝗹𝗮𝘀𝘀
Mistério / SuspensePembunuhan yang diakibatkan karena masalah dendam mungkin sudah sering terjadi. Namun, apa jadinya jika suatu kasus pembunuhan dilakukan hanya karena ingin menjadikannya sebuah ajang permainan oleh si pelaku?! Target peserta dalam ajang permainan in...